JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan besar-besaran yang dilancarkan militer Israel ke Gaza ketika masyarakat sedang sahur di bulan Ramadan hanyalah permulaan saja. Ia mengatakan negosiasi gencatan senjata yang mendatang dengan Hamas hanya akan berlangsung di bawah tekanan.
“Hamas telah merasakan kekuatan tangan kami dalam 24 jam terakhirm dan saya berjanji kepada Anda, dan mereka, ini baru permulaan,” kata Netanyahu, dikutip Holopis.com, Rabu (19/3).
Serangan itu dianggap sebagai serangan terbesar dari Israel sejak perjanjian gencatan senjata berjalan sejak bulan Januari. Serangan tersebut sudah menewaskan lebih dari 400 masyarakat di jalur Gaza.
Saat ini, negosiasi gencatan senjata sudah terhenti. Israel tidak setuju dengan keinginan Hamas yang ingin benar-benar menghentikan perang. Hamas tidak mau gencatan senjata hanya merupakan pemberhentian perang sementara.
Di sisi lain, Netanyahu mengaku bahwa hal ini mereka lakukan demi pembebasan sandera tambahan. Mereka menjelaskan bahwa tekanan militer sangat penting dilakukan untuk pembebasan sandera tambahan.
PBB Ngeri dengan Tingkah Israel
Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Volker Turk mengatakan bahwa ia merasa ngeri dengan pengeboman Israel yang terus dilanjutkan pasca gencatan senjata sudah cukup lama berjalan. Ia mengatakan serangan Israel ini hanya akan menambah tragedi.
“Ini akan menambah tragedi demi tragedi,” kata Volker.
Tindakan Israel dinilai akan menambah kesengsaraan masyarakat Palestina yang sudah menderita.
“Langkah Israel untuk menggunakan kekuatan militer yang lebih besar hanya akan menambah penderitaan lebih lanjut bagi penduduk Palestina yang sudah menderita kondisi yang sangat buruk,” lanjutnya.
Sebagai informasi Sobat Holopis, saat ini dengan dukungan AS, Israel mendesak agar para sandera yang tersisa dipulangkan dengan imbalan gencatan senjata jangka panjang.
Mereka menawarkan gencatan senjata hingga setelah Ramadan, dan hari raya Paskah Yahudi di bulan April.
Tetapi, Hamas tetap bersikeras untuk berunding demi gencatan senjata permanen dan menarik pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan perjanjian gencatan senjata di awal.