HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (11/3).
Berdasarkan data yang dihimpun Holopis.com dari RTI Infokom, indeks harga saham nasional itu dibuka anjlok 1,03 persen atau turun 68,13 poin ke level 6.530.
Pelemahan tersebut sejalan dengan prediksi Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan yang menyebut IHSG dibayangi oleh pelemahan mayoritas indeks global, khususnya Wall Street pada perdagangan Senin (10/3) kemarin.
“Sentimen yang menekan Wall Street kemungkinan juga memicu pelemahan IHSG pada hari ini (11/3),” jelas Valdy dalam riset hariannya, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (11/3).
Goldman Sachs diketahui telah memangkas peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight dan merevisi peringkat Indonesia 10-year Bond menjadi netral pada Senin kemarin.
Menurut Valdy, revisi peringkat dari Goldman Sachs berpotensi memicu aksi sell-off, khususnya oleh investor asing pada perdagangan hari ini, dan bahkan dapat berlanjut untuk beberapa waktu ke depan.
Sebelumnya, pemangkasan peringkat juga disampaikan oleh Morgan Stanley. Sementara, JP Morgan memberikan peringkat overweight secara selektif ke BBRI dan BBNI.
Informasi tersebut pun menurut analis dari perusahaan efek itu akan berpotensi dijadikan sebagai dasar selective buying di tengah kecenderungan potensi sell-off dalam beberapa hari ke depan.
“Berdasarkan sentimen-sentimen di atas, IHSG berpotensi melemah ke kisaran support area 6500-6550. Jika breaklow 6500, potensi pelemahan lanjutan ke kisaran 6370-6400,” tutur Valdy.
Kendati demikian, Valdy merekomendasikan sejumlah saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini. Saham-saham tersebut mayoritas merupakan saham defensif, termasuk ICBP, INDF dan MAPA. Namun ada alternatif lain seperti INDY dan EMTK.