HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam menjalankan ibadah puasa, seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan berhubungan badan, tetapi juga dari segala perbuatan yang dapat merusak atau mengurangi pahala puasanya.
Salah satu tindakan yang dapat merusak pahala puasa adalah melihat sesuatu dengan syahwat, seperti menonton video dewasa, serta perilaku tercela lainnya seperti berkata kasar dan kotor.
Puasa Bukan Sekadar Menahan Lapar dan Dahaga
Puasa tidak hanya sebatas pada aspek sah atau tidak sahnya ibadah, tetapi juga mencerminkan sejauh mana seseorang berusaha meraih hikmah di balik puasa, yaitu mengendalikan diri dari segala bentuk hawa nafsu.
Salah satu hikmah terbesar dari puasa adalah menundukkan pandangan dan menjaga diri dari hal-hal yang membangkitkan syahwat, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ وَالظَّمَأُ
Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad)
Hadis ini menegaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari segala perbuatan yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa.
Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan kaum mukmin untuk menjaga pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
Artinya: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'” (QS. An-Nur: 30)
Ayat ini menegaskan bahwa menjaga pandangan adalah bagian dari menjaga kesucian diri, yang menjadi esensi dari ibadah puasa.
Menonton video dewasa saat berpuasa memang tidak membatalkan puasa secara langsung, tetapi dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa. Perbuatan ini bertentangan dengan tujuan utama puasa, yaitu pengendalian diri dan peningkatan ketakwaan.
Oleh karena itu, seorang Muslim seharusnya menghindari segala hal yang dapat merusak kesempurnaan puasanya, termasuk melihat hal-hal yang membangkitkan syahwat.