JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung lempar tanggung jawab perihal cibiran warganet ketika dirinya meninjau lokasi banjir menggunakan helikopter.
Pramono yang merupakan kader PDIP itu mulanya berdalih bahwa dirinya hanya ingin melihat kondisi sodetan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi banjir.
“Kenapa kemudian dilihat dari atas, karena pengen naturalisasi sodetan di mana-mana itu bisa dilakukan,” kata Pramono Anung pada Senin (10/3).
“Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” imbuhnya.
Mengenai kritikan keras dari para warganet, Pramono kemudian berdalih bahwa dirinya justru yang diminta untuk menggunakan helikopter.
“Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawari,” klaimnya.
Pramono juga mengaku tidak ambil pusing dengan kritikan yang diberikan kepada dirinya di media sosial.
“Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa aja, terima kasih, matursuwun,” ucapnya.
Diketahui, Pramono Anung memantau banjir pakai helikopter pada Kamis (6/3) lalu. Peninjauan banjir itu dilakukan bersama dengan Korpolairud Baharkam Polri.
Dalam peninjauan itu, Pramono didampingi Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih. Helikopter yang digunakan untuk memantau banjir itu merupakan heli jenis Agusta Westland (AW) 169 milik Baharkam Polri.