HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait melakukan pertemuan dan diskusi bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti membahas program pembangunan rumah subsidi untuk Guru.
Tujuan program ini adalah untuk memastikan para guru dapat tinggal dekat dengan lokasi tempat mengajar, sehingga mereka dapat bekerja lebih maksimal.
Selain itu, rumah dinas guru juga menjadi bagian dari upaya untuk menarik dan mempertahankan tenaga pengajar di daerah-daerah yang membutuhkan.
Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait menyatakan, sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut akan disiapkan nota kesepahaman (MOU) antara kedua Menteri dan Kepala Badan Pusat Statistik.
Dia pun berharap, dengan adanya bantuan perumahan, para guru dapat menikmati fasilitas tempat tinggal yang lebih baik dan mendukung kesejahteraan mereka.
“Pak Presiden meminta jangan sampai penerima bantuan tidak tepat sasaran dan rumahnya pun harus berkualitas, karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa bagi kita,” katanya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (10/3).
“Agar tepat sasaran kita sangat membutuhkan data masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) karena rumah bersubsidi ini diperuntukan untuk MBR, datanya ada di BPS dan kriterianya BPS yang buat,” ujarnya.
Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengatakan, pembangunan rumah untuk guru tersebut ditargetkan sebanyak 20.000 unit rumah.
Pembangunan rumah subsidi untuk guru sebanyak 20.000 unit tersebut akan menggunakan data penerima yang ditentukan dari pihak BPS yang juga berkoordinasi dengan Kemendikdasmen.
“Mudah-mudahan dapat membantu para guru agar lebih semangat dalam bekerja dan lebih fokus. Masih banyak guru yang belum mempunyai rumah layak huni sesuai keinginan Presiden Prabowo yang sangat perhatian dengan guru di Indonesia,” katanya.