JAKARTA – Bencana banjir melanda sejumlah pemukiman warga yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah semenjak beberapa hari lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir melanda wilayah Kabupaten Grobogan setelah meluapnya Sungai Lusi, Sungai Glugu dan Sungai Tuntang yang mengaliri wilayah tersebut.
Kejadian ini membuat enam kecamatan terendam banjir, yaitu Kecamatan Toroh, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Kedungjati dan Kecamatan Gubug serta Kecamatan Tegowanu.
“Dari pendataan sementara, sebanyak 2.815 kepala keluarga terdampak dan 150 warga diantaranya memilih mengungsi ke Gereja Desa Ringinkidul,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (10/3).
Abdul menjelaskan, selain 2.815 unit rumah terendam, satu jembatan rel kereta api di Desa Papanrejo terdampak, tanggul sungai di Desa Sukorejo dan Desa Baturagung alami kerusakan.
“Serta area persawahan turut terdampak. Selain itu jalan di Desa Baturagung sepanjang 30 meter terputus,” ungkapnya.
Kendati demikian, Abdul menyebut bahwa kondisi terkini, sejumlah titik dilaporkan berangsur surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan beserta tim gabungan masih melakukan penanganan dengan melakukan perbaikan tanggul, menyalurkan 3.000 kasang, menerjunkan perahu karet dan menyiagakan personeldi sejumlah titik.
“Alat berat juga diterjunkan untuk mempercepat penanganan banjir kali ini seperti tiga unit excavator dan satu unit dozer,” tukasnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca selama tiga hari ke depan, wilayah Grobogan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir.
Menyikapi situasi tersebut, Abdul mengimbau pemerintah daerah untuk bersiaga di lokasi terdampak banjir meskipun beberapa titik genangan telah surut.
“Selain itu, para petugas diharapkan waspada dan siaga untuk membantu warga apabila terjadi banjir susulan,” imbaunya.