JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala.Badan Pertanahan Nasional RI (ATR/BPN) Nusron Wahid ikut-ikutan berkomentar terkait dengan kontroversi kenaikan pangkat Teddy Indra Wijaya menjadi letnan kolonel.
Dalam komentarnya, Nusron mengklaim bahwa Teddy telah memiliki banyak prestasi untuk bisa mencapai pangkatnya pada saat ini.
“Sekarang kita jujur deh, perjalanan Teddy sampai posisinya sekarang itu prestasi atau bukan? Jelas itu prestasi,” kata Nusron dalam pernyataannya pada Minggu (9/3).
Tidak ada Topik serupa pekan ini.
Dengan prestasi yang didapatkan Teddy, Nusron mengklaim itu justru memberikan citra positif kepada institusi TNI.
“Nah prestasi itu berdampak positif tidak untuk citra TNI secara kelembagaan? Pasti positif,” ucapnya.
Nusron kemudian mengakui, meskipun secara normatif pendidikan Seskoad adalah salah satu prasyarat kenaikan pangkat dari Mayor ke Letkol, terdapat kewenangan bagi Panglima TNI untuk memberi kenaikan pangkat reguler percepatan dengan mempertimbangkan kebutuhan organisasi dan prestasi individu.
TNI AD sendiri sebelumnya menegaskan bahwa mereka tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada publik atas kenaikan pangkat Sekertariat Kabinet Teddy Indra Wijaya menjadi Letnan Kolonel.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana berdalih bahwa pimpinan memiliki pertimbangan yang tidak perlu menjadi konsumsi publik.
“Pertimbangan pimpinan kan kita enggak harus kasih tahu kan,” kata Wahyu dalam keterangannya pada Jumat (7/3).
Sementara itu, Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra menilai, kenaikan pangkat tersebut sarat muatan politis dan merusak sistem yang sudah ada di tubuh TNI selama ini.
“Imparsial memandang kenaikan pangkat Mayor Teddy menjadi Letkol sangatlah politis dan tidak didasarkan pada prestasi maupun merit system,” kata Ardi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (8/3).
Dengan keputusan TNI AD tersebut, Ardi menyakini itu sangat melukai perasaan para prajurit TNI yang telah berjuang selama ini.
“Elit politik dan pimpinan TNI juga harus sadar bahwa kebijakan kenaikan pangkat Mayor Teddy juga berpotensi melukai perasaan para prajurit di lapangan yang selama ini telah mempertaruhkan nyawa,” tegasnya.
Ardi pun menyerukan agar kenaikan pangkat Teddy Indra menjadi letnan kolonel segera dibatalkan agar tidak semakin merusak sistem di TNI.
“Membatalkan kenaikan pangkat Mayor Teddy menjadi Letnan Kolonel karena merusak sistem meritokrasi di tubuh TNI,” tandasnya.