HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie memberikan menilai keputusan Universitas Indonesia (UI) menganulir gelar dan disertasi Bahlil Lahadalia sudah tepat.
“Itu keputusan yang tepat yang diambil UI terhadap disertasi yang bermasalah,” kata Jerry kepada Holopis.com, Selasa (4/3/2025).
Apalagi sepanjang perdebatan soal kualitas dan keabsahan disertasi S3 tersebut, Jerry meyakini bahwa itu bukan karya autentik Bahlil Lahadalia.
“Saya kira disetasinya itu bukan buatannya atau tak dikerjakan Bahlil,” ujarnya.
Sehingga ketika gelar doktor tersebut dipaksakan diberikan UI kepada Bahlil, akan berisiko besar pada integritas dan kualitas kampus yang identik dengan warna kuning tersebut.
“Tentu akan berisiko bagi pendidikan tinggi Indonesia, apalagi UI kampus yang punya reputasi yang diakui di Asia bahkan di dunia,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia sarankan agar Bahlil menunjukkan kualitas dan integritasnya sebagai Mahasiswa Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia tersebut untuk menulis secara mandiri disertasinya. Jangan sampai menggunakan jasa penulis disertasi demi mendapatkan gelar doktor.
“Saya sebagai dosen yang pernah ngajar di sejumlah kampus, maka saya yakin Bahlil tak akan mampu menulis disertasi selain copy paste tulisan orang,” ketusnya.
Sebelumnya diketahui, bahwa Bahlil Lahadalia sebelumnya meraih gelar doktor dalam program studi Kajian Strategik dan Global UI dengan predikat cum laude dalam waktu 1 tahun 8 bulan.
Bahlil yang saat ini menjabat sebagai Menteri ESDM di Kabinet Merah Putih tersebut mengikuti program doktoral di Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) UI. Adapun sidang terbuka promosi doktor Bahlil dilakukan pada Rabu 16 Oktober 2024 lalu.
Namun demikian, belakang disinyalir materi disertasi Bahlil dipertanyakan keabsahannya. Oleh sebab itu, pihak Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) dikabarkan menggelar rapat pleno untuk membahas materi jurnal ilmiah Bahlil tersebut sebagai bagian syarat program doktornya.
Pada tanggal 10 Januari 2025, beredar risalah DGB UI yang merekomendasikan agar disertasi Bahlil Lahadalia dibatalkan, hal ini sebagai bentuk sanksi atas dugaan pelanggaran yang ditemukan.