JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkap strategi pemerintah untuk menurunkan harga cabai yang terus melonjak sejak akhir bulan lalu hingga pekan pertama Ramadan.
Ia mengatakan dalam 2–3 hari ke depan, pemerintah berharap aksi ini dapat menekan harga cabai.
“Kita tunggulah. Kami sedang melakukan aksi bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk membanjiri pasar tradisional, supermarket, dan pasar modern dengan komoditas seperti cabai,” kata Sudaryono kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3) seperti dikutip Holopis.com.
BACA JUGA
- Perang Melawan Hama! Wamentan Sudaryono Gerakkan Pasukan Rahasia Pertanian
- Kapolri dan Mentan Hadiri Panen Raya Jagung di Bone
- CBP Tembus 3,7 Juta Ton, Wamentan Pastikan Stok Beras Aman dan Berkualitas Tinggi
- PT Agrinas Pangan Nusantara Resmi Diluncurkan, Jadi Lengan Negara Wujudkan Swasembada Pangan
- Indonesia Siap Terima Investasi Pertanian Argentina, Asal Penuhi 3 Syarat Ini
Sudaryono berharap langkah ini akan membawa harga cabai turun dan dapat dinikmati oleh semua warga, baik yang menjalankan ibadah puasa maupun tidak, di tengah tingginya permintaan komoditas ini selama bulan Ramadan.
Di tengah lonjakan harga cabai, Sudaryono menyebut harga barang-barang pangan lainnya, seperti telur, beras, dan minyak goreng, tetap stabil selama pekan pertama Ramadan.
“Telur cukup suplainya, antara permintaan yang tinggi dengan suplai yang cukup. Jadi yang terlihat melonjak tinggi hanya cabai,” ujar Sudaryono.
Untuk menjaga harga tetap stabil, Sudaryono memastikan operasi pasar terus digelar di 300 titik kantor pos di berbagai daerah di Indonesia.
“Kami sedang bekerja sama dengan aparat untuk memastikan Harga Eceran Tertinggi (HET) dipenuhi. HET minyak goreng, gula pasir, beras, dan lain-lain kami penuhi semua. Sejauh ini, harga tidak jauh dari HET dan relatif stabil. Cabai menjadi PR utama kami karena suplainya sama, tetapi permintaannya jauh lebih besar,” jelas Sudaryono.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan harga cabai berbagai jenis di pasaran, mulai dari cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, hingga cabai rawit merah terus naik per 3 Maret 2025. Kenaikan ini terjadi sejak pekan terakhir Februari 2025 hingga pekan pertama Maret, yang bertepatan dengan pekan pertama Ramadhan.
Rata-rata harga cabai rawit merah di pasar-pasar tradisional mencapai Rp100 ribu per kilogram, sementara harga cabai rawit hijau rata-rata Rp69.150,00/kg, cabai merah keriting Rp68.350,00/kg, dan cabai merah besar Rp65.550,00/kg. Di beberapa pasar di Lombok Tengah, harga cabai bahkan mencapai Rp200 ribu/kg.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan bahwa harga cabai rawit merah mengalami kenaikan sebesar 23,23 persen menjadi Rp81.700,00/kg secara bulanan.
“Terkait cabai merah, kami telah berkomunikasi dengan sentra produksi cabai seperti di Magelang, Jawa Timur, dan Sulawesi. Secara prinsip, pasokan berkurang karena banyaknya hujan bulan ini,” kata Mendag saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.