JAKARTA – Hari Film Nasional (HFN) diperingati setiap tahunnya pada tanggal 30 Maret. Pada tahun 2025, merupakan peringatan Hari Film Nasional ke-75, yang jatuh pada hari ini, Minggu 30 Maret 2025.
Badan Perfilman Indonesia (BPI) selaku institusi terkait, telah meluncurkan logo peringatan Hari Film ke-71, yang mencerminkan semangat kolaborasi dan persatuan dalam industri film Indonesia.
Dengan mengusung tagline “SEJUTA KISAH SATU INDONESIA,” logo ini menggambarkan bahwa perfilman nasional adalah cita-cita bersama yang lahir dari kerja kolektif berbagai elemen masyarakat.
BACA JUGA
- Hari Kebangkitan Nasional 2025, Momentum Bangkit Bersama Menuju Indonesia Kuat
- Poster Film Drama Komedi “Tinggal Meninggal” Resmi Dirilis
- Angga Dwimas Sasongko Umumkan Proyek Action Ratu Malaka di Festival Cannes 2025
- Hari Hipertensi Sedunia, Pentingnya Paham Tekanan Darah Sendiri
- Band Sukatani Isi Sountrack Film Horor Angkara Murka
Ketua Umum BPI, Gunawan Paggaru menjelaskan, bahwa logo ini merepresentasikan perjalanan panjang industri film Indonesia yang telah berjalan selama 75 tahun.
“Film adalah bagian dari kehidupan dan sejarah bangsa. Setiap kisah yang diangkat dalam film Indonesia adalah potret kehidupan yang menyatukan masyarakat,” kata Gunawan dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com.
Dia pun menjelaskan, bahwa tagline atau tema yang diusung pada tahun ini menegaskan, bahwa film adalah ruang kolaborasi bagi semua pihak, baik itu filmmaker, penonton, akademisi, industri, dan pemerintah untuk bersama-sama memperjuangkan kemajuan perfilman nasional.
Adapun logo HFN ke-75 menampilkan visual futuristik dengan elemen wajah yang tersusun dari titik-titik, menggambarkan keberagaman individu yang berkontribusi dalam membangun industri film.
Garis-garis dinamis yang mengiringi elemen tersebut melambangkan aliran cerita yang terus berkembang, menghubungkan sejarah, masa kini, dan masa depan perfilman Indonesia.
Filosofi ini menegaskan bahwa film bukan sekadar hiburan, tetapi juga medium yang memperkuat identitas bangsa, mengangkat kisah-kisah rakyat, serta menjembatani nilai-nilai budaya dalam skala nasional maupun global.
Gunawan menyampaikan, bahwa momentum perayaan HFN ini menjadi ajang refleksi terhadap peran film sebagai media diplomasi budaya yang memperkenalkan Indonesia ke dunia.
Dengan semakin berkembangnya industri film nasional, baik melalui produksi independen, film komersial, maupun dokumenter, sinema Indonesia telah menjadi jendela bagi dunia untuk memahami kekayaan budaya dan keberagaman masyarakat kita.
Dia pun mengingatkan, bahwa perayaan HFN ke-75 tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga mendorong berbagai inisiatif baru untuk memperkuat ekosistem perfilman di era digital.
Untuk itu, pada perayaan HFN ke-75 tahun 2025 ini, pihaknya di BPI merancang dua program utama, yaitu Forum HFN dan Pasar Film Anak Muda. HFN juga akan memberikan apresiasi kepada film-film yang tidak hanya berhasil menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan kebangsaan yang relevan.
Penghargaan ini mencerminkan semangat ‘Sejuta Kisah Satu Indonesia’, di mana setiap film yang menerima anugerah adalah cerminan dari keragaman budaya, kekayaan tradisi, dan nilai luhur bangsa.
“HFN diharapkan menjadi titik tolak bagi industri film Indonesia agar semakin maju dan inklusif, melibatkan semua generasi dalam mewujudkan perfilman yang berdaya saing global,” pungkas Gunawan.