JAKARTA – Paulo Dybala jadi pemain yang paling disorot dalam kesuksesan AS Roma melangkah ke babak 16 besar Liga Europa. Penampilannya kontra FC Porto begitu luar biasa, tak ayal pemain Argentina itu dinilai jadi penuntun Giallorossi untuk kembali ke performa sebagaimana mestinya.
Sebelumnya diketahui, AS Roma baru saja ‘bentrok’ dengan Liga Europa pada leg kedua babak playoff 16 besar Liga Europa, Jumat (21/2) dini hari WIB.
Dalam pertandingannya itu, AS Roma punya modal berharga karena mampu menahan imbang Porto 1-1 di leg pertama. Namun Giallorossi harus tertinggal lebih dulu dari Porto lewat gol Samu Aghehowa di menit 27.
AS Roma pun bangkit dari ketertinggalan itu, dimana Dybala sukses menciptakan brace dalam kurun waktu lima menit saja, praktis Giallorossi unggul 2-1.
AS Roma kemudian sukses menciptakan gol ketiganya pada menit 83 lewat torehan Niccolo Pisilli, sebelum akhirnya ada gol bunuh diri dari Davyne Rencsh, sehingga skor akhir 3-2 untuk kemenangan Giallorossi.
Hasil itu membuat AS Roma lolos ke 16 besar Liga Europa, dengan keunggulan agregat 4-3.
Selepas pertandingan, pelatih Claudio Ranieri pun mengapresiasi betul penampilan Paulo Dybala.
“Memiliki pemain hebat sangat membantu. Memiliki Dybala di dalam tim anda sangat berarti, karena selain ia permain yang luar biasa, dia juga merupakan pemimpin yang membakar semangat tim,” ungkap Ranieri, seperti dikutip Holopis.com dari Sky Sport Italia.
“Dybala tidak banyak bicara, tetapi ketika ia berbicara, ia mengatakan hal yang tepat pada saat yang tepat, berkat Dybala, kami kembali ke jalur yang benar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ranieri menilai bahwa Paulo Dybala layaknya cahaya untuk AS Roma saat ini.
“Rekan setimnya memberikan segalanya, tetapi dia adalah cahayanya, dia adalah percikan, dia adalah bom, dan dia adalah segalanya,” ujarnya lagi.
“Dia dalam kondisi fisik yang baik, dia menikmati permainannya dan ingin selalu berada di lapangan. Saya senang memilikinya,” imbuhnya.