JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi menanggapi aksi demonstrasi bertajuk ‘Indonesia Gelap’ yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa.
Prasetyo mengingatkan agar para mahasiswa seharusnya bisa lebih jeli sebelum berdemonstarsi. Hal itu karena kebijakan efisiensi anggaran ini tidak akan berdampak pada sektor pendidikan, termasuk program beasiswa.
“Menyampaikan pendapat itu wajar dan biasa saja, tetapi kami mengimbau adik-adik mahasiswa untuk lebih jeli. Dari Jumat lalu sudah dijelaskan oleh Bu Menkeu, saya juga hadir, bersama pimpinan DPR, bahwa efisiensi anggaran ini tidak berdampak pada pendidikan,” kata Prasetyo hadi dalam pernyataannya pada Selasa (18/2).
Prasetyo menegaskan kepada para mahasiswa bahwa kebijakan efisiensi anggaran tidak akan dicabut karena bertujuan mengurangi pengeluaran yang dinilai kurang produktif.
“Semangat efisiensi anggaran ini bukan untuk mengganggu masyarakat, tetapi untuk memangkas hal-hal yang kurang produktif, seperti acara seremonial, seminar, atau FGD yang sudah terlalu banyak. Sekarang rakyat butuh aksi nyata,” ujarnya.
Prasetyo mengaku juga tak masalah dengan istilah ‘Indonesia Gelap’ dalam aksi demonstrasi mahasiswa tersebut. Menurut dia, hal tersebut merupakan bagian kebebasan berekspresi.
“Tetapi tolong sekali lagi ya jangan membelokkan apa yang sebenarnya tidak seperti itu. Mana enggak ada Indonesia gelap, kita akan menyongsong Indonesia bangkit. Kita sebagai bangsa harus optimistis, kita ini dalam satu perahu yang sama, dalam satu kapal yang sama,” ujarnya.
Dia meminta kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang baru berjalan 100 hari.
“Kita terus menerus mencari cara dan solusi. Bahwa itu belum bisa menyenangkan seluruh pihak, mungkin ada pihak-pihak yang masih belum bisa menerima. Bagi kami pemerintah itu biasa,” tuntasnya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah elemen mahasiswa menggelar aksi demonstrasi bertajuk ‘Indonesia Gelap’ di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2).