JAKARTA – Bencana alam banjir yuang disebabkan tingginya intensitas hujan melanda pemukiman warga di Desa Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan Sungai Welang meluap.
“Akibat kondisi itu merendam permukiman warga di Desa Karangketug,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (18/2).
BACA JUGA
- Pergerakan Tanah di Brebes, 114 Rumah Rusak Berat dan 508 Jiwa Terdampak
- Banjir Landa 9 Kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Lebih dari 60 Ribu Warga Terdampak
- Banjir Masih Kompak Rendam Ribuan Rumah Warga di Lampung, Mobil Dapur Umum Dikerahkan
- Banjir Rendam Rumah Warga dan Sekolah di Kecamatan Wasile
- BNPB : 7 Kecamatan di Pangkalpinang Terendam Banjir
Abdul menyebut bahwa setidaknya ada sebanyak 2.392 jiwa dari 867 KK terdampak banjir. Abdul kemudian memastikan tidak ada laporan korban jiwa dari kondisi banjir yang saat ini telah berangsur surut.
“Warga mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur dan sampah yang terbawa banjir,” ujarnya.
Untuk di wilayah Pacitan, Jawa Timur, Abdul menjelaskan adanya seorang warga Desa Tamansari, Kecamatan Pringkuku, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah terdampak tanah longsor.
“Selain itu, satu orang lainnya harus dilarikan ke Rumah Sakit Astrini di Kabupupaten Wonogiri, Jawa Tengah karena terluka dalam peristiwa tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, masih di wilayah Jawa Timur, fenomena angin kencang memporak-porandakan sejumlah rumah warga di Pamekasan, Jawa Timur.
Kejadian itu berlangsung di dua desa, yakni Desa Bulay di Kecamatan Galis dan Desa Montok di Kecamatan Larangan.
“29 unit rumah, 1 tempat usaha dan sedikitnya 25 pohon tumbang. Atas peristiwa tersebut, sebanyak 30 KK terdampak dan tidak ada korban jiwa,” tukasnya.