NewsPolhukamJokowi Ngeluh Kalah Pamor dengan Prabowo

Jokowi Ngeluh Kalah Pamor dengan Prabowo

JAKARTA – Presiden ke-7 RI Jokowi (Joko Widodo) menepis anggapan bahwa dirinya sedang menyindir Presiden Prabowo Subianto ketika tidak ada pihak yang berani menyindirnya.

Jokowi menyebut bahwa itu sebatas tebakannya saja. Dimana tebakannya itu berdasarkan data survei dukungan masyarakat yang begitu tinggi kepada Presiden Prabowo.

“Ya saya menebaknya seperti itu (kuat), karena memang betul-betul Pak Prabowo Subianto kalau kita melihat approval ratingnya, dukungan rakyat kepada Pak Prabowo itu tinggi sekali,” kata Jokowi dalam pernyataannya pada Senin (17/2).

“Bukan tinggi, tinggi sekali,” sambungnya.

Jokowi kemudian tidak terima jika ucapannya, termasuk dirinya kerap mendapatkan kritik dibandingkan Jokowi adalah bentuk curhat (curahan hati).

“Nggak curhat, saya ngomong apa adanya aja kok,” kilahnya.

Mantan Wali Kota Solo itu kemudian sekali lagi membandingkan kondisi dirinya semasa memimpin dengan kondisi kepemimpinan Prabowo saat ini.

“Kemudian didukung oleh fraksi-fraksi yang ada di parlemen juga tinggi sekali. Berapa, 83? Di atas 80 (persen),” ujar dia.

Jokowi kemudian meminta wartawan membandingkan approval rating Prabowo Subianto dengan pemimpin negara lain.

“Coba cek, perdana menteri atau presiden di negara manapun, coba dicek approval ratingnya berapa? Yang banyak sekarang ini karena ekonomi sulit, yang banyak 40, 30, seperti itu, coba dilihat,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden ke-7 RI Jokowi (Joko Widodo) memuji sosok Presiden Prabowo Subianto yang paling banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Dalam pidatonya di perayaan HUT Gerindra, Jokowi mulanya membandingkan jumlah dukungan terhadap dirinya di awal mula menjabat hingga akhirnya melorot.

“Tahun 2014, saat awal saya menjabat, approval rating di awal-awal yang diberikan lembaga survei itu 62 persen. Kemudian, karena menaikkan harga BBM, melorot menjadi 52 persen,” kata Jokowi dalam pernyataannya pada Sabtu (15/2).

Jokowi kemudian membandingkan jumlah tersebut dengan angka yang diperoleh Presiden Prabowo Subianto. Dimana Jokowi merasa takjub ketika Prabowo juga mendapatkan dukungan penuh dari parlemen.

“Sekarang ingin saya bandingkan dengan approval rating Bapak Presiden Prabowo Subianto. 100 hari kemarin, survei kinerjanya 80,9 persen, dukungan dari parlemen juga di atas 80 persen,” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, Jokowi kemudian memuji Prabowo sebagai sosok presiden yang terkuat. Namun, secara satir Jokowi menyebut bahwa saking kuatnya Prabowo, tidak ada yang berani memberikan kritik.

“Sehingga saya boleh menyampaikan Presiden Prabowo ini adalah presiden dengan dukungan terkuat, baik dari rakyat maupun dari DPR. Saking kuatnya, sampai detik ini saya tidak melihat ada yang berani mengkritik,” ucapnya.

Jokowi kemudian mengeluh ketika justru dirinyalah yang malah menjadi korban kekuatan Presiden Prabowo. Dimana kritik deras mengalir ke dirinya tanpa ada satupun kritik yang mengalir ke Presiden Prabowo.

“Yang jadi sasaran, yang jadi sasaran adalah Jokowi. Karena saking kuatnya Bapak Presiden Prabowo Subianto. Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah Jokowi,” tuturnya.

“Coba sekali sekali nyalahin Pak Prabowo, nggak berani,” lanjutnya.

Whatsapp Channel

Cloud Hosting Enterprise

Bingung cari hosting murah dengan kecepatan super ngebut ?. Pakai aja layanan Cloud Hosting Enterprise dari Niagahoster.

Hosting Murah Indonesia
spot_img

Terpopuler

Satu Rubrik
Patut Dibaca