Deretan Kontroversi Dewi Soekarno, Pernah Foto Bugil dan Bertengkar Dengan Anak Pejabat Filipina

Hosting Murah Indonesia

JAKARTA – Nama Ratna Sari Dewi Soekarno atau Dewi Soekarno saat ini sedang menjadi pembicaraan hangat masyarakat karena baru saja memutuskan untuk melepas status kewarganegaraannya demi nyaleg di Jepang.

Wanita asal Jepang tersebut menikah dengan Soekarno pada tahun 1962 saat berusia 22 tahun dan dikaruniai seorang putri bernama Kartika Sari Dewi Soekarno.

Sebelum menikah, Dewi adalah seorang pelajar dan entertainer di Jepang. Meskipun ada rumor bahwa ia pernah bekerja sebagai geisha, Dewi telah berkali-kali membantahnya.

Ketika kekuasaan Soekarno mulai melemah, Dewi meninggalkan Indonesia dan menetap di Eropa, termasuk di Swiss dan Prancis. Dewi juga beberapa kali pernah tersandung kontroversi yang terus membuat namanya menjadi pembicaraan media tanah air.

Berikut ini kontroversi sosok Dewi Soekarno.

1. Insiden Perkelahian di Amerika Serikat (1992)

Pada Januari 1992, Dewi Soekarno terlibat dalam perkelahian yang menjadi sorotan di Aspen, Colorado, Amerika Serikat. Ia bertengkar dengan Minnie Osmeña, putri mantan Presiden Filipina, yang berujung pada Dewi memukul wajah Osmeña dengan gelas anggur. Akibat insiden ini, Osmeña mengalami luka yang membutuhkan 37 jahitan, dan Dewi harus menjalani hukuman penjara selama 34 hari karena tindakannya dianggap sebagai perilaku kacau.

2. Buku Foto Kontroversial Madame Syuga (1998)

Pada tahun 1998, Dewi menerbitkan sebuah buku foto berjudul Madame Syuga, yang berisi foto-foto dirinya dalam pose setengah bugil dan menampilkan tato. Buku ini memicu reaksi keras dari masyarakat Indonesia, yang menganggapnya sebagai penghinaan terhadap warisan Soekarno. Akibat kontroversi tersebut, buku ini dilarang beredar di Indonesia.

Namun, Dewi menanggapi kritik tersebut dengan enteng, menyatakan bahwa buku tersebut merupakan karya seni yang menampilkan keindahan tubuh perempuan di usia lanjut.

4. Dewi Soekarno Didenda 3 Miliar (2025)

Wanita keturunan Jepang tersebut didenda atas keputusan Pengadilan Buruh Jepang terkait PHK dua karyawan. Kasus ini ternyata sudah dimulai sejak tahun 2021, di mana menantu Dewi, Fritz meninggal dunia di Indonesia pada 3 Februari 2021. Dewi pun kembali ke Indonesia di tengah Covid-19 sedang melanda Jepang dengan gelombang ketiga yang termasuk besar.

Akhirnya, para karyawannya khawatir Dewi membawa virus Corona. Para karyawan Dewi memilih untuk bekerja di rumah alias Work From Home selama dua minggu. Dewi yang tidak menerima keputusan karyawannya pun memecat para karyawannya dengan sepihak.

Pengadilan Buruh Jepang kemudian memutuskan bahwa pemecatan itu tidak sah. Dewi Soekarno diwajibkan untuk membayar denda sepesar 29 juta yen, atau sekitar Rp3miliar untuk kompensasi kepada kedua karyawan.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Cloud Hosting Enterprise

Bingung cari hosting murah dengan kecepatan super ngebut ?. Pakai aja layanan Cloud Hosting Enterprise dari Niagahoster, dapatkan jangkauan pengunjung bejibun sekarang juga.

Berita Terkait
Perlu dibaca

Ini 17 Stadion Sepak Bola yang Diresmikan Presiden Prabowo

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meresmikan 17 stadion sepak bola yang telah selesai direnovasi, dalam acara yang dipusatkan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Senin...

Berita Terbaru

5 Terpopuler