JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan selama sepekan ini, yakni pada periode 10 – 14 Februari 2025 mengalami pelemahan.
Meskipun pada penutupan perdagangan saham pekan ini, Jumat (14/2) IHSG ditutup menguat. Namun selama sepekan, BEI mencatat IHSG melemah cukup tajam di atas 1 persen sepanjang perdagangan pekan ini.
Berdasakan data BEI, indeks perdagangan saham Indonesia itu melemah sebesar 1,54 persen ke level 6.638,459. Padahal pada pekan sebelumnya, IHSG berada level di 6.752,576.
“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami perubahan sebesar 1,54 persen menjadi berada pada level 6.638,459 dari 6.752,576 pada pekan lalu,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan persnya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (15/2).
Meskipun IHSG melemah, rata-rata nilai transaksi harian justru mengalami peningkatan pada pekan ini. Tercatat, rata-rata nilai transaksi harian naik sebesar 1,25 persen menjadi Rp12,24 triliun, dari yang sebelumnya di angka Rp12,09 triliun.
Di sisi lain, kapitalisasi pasar atau market cap turut mencatatkan pelemahan sebesar 1,67 persen dalam sepekan, dimana kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.401 triliun selama sepekan ini, dari yang sebelumnya hanya Rp11.595 triliun.
Penurunan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa yang mengalami penyusutan sebesar 11,58 persen.
Tercatat, frekuensi transaksi harian Bursa yang pada pekan sebelumnya tercatat sebesar 1,31 juta kali transaksi menjadi hanya 1,16 juta kali transaksi.
“Perubahan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 25,55% menjadi 15,45 miliar lembar saham dari 20,75 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” ujar Kautsar.
Pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (14/2), investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp585,32 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp10,52 triliun.