JAKARTA – Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti sukses meraih kemenangan di perempat final Kejuaraan Badminton Beregu Campuran Asia 2025 (Badminton Asia Mixed Team Championship 2025), Dejan/Fadia pun mengungkapkan bahwa kemenangan itu tak lepas dari cara bermainnya yang sabar, tenang dan tak mengikuti ritme permainan lawan.
Sebelum itu, perlu diketahui bersama bahwa babak perempat final Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025 tersebut berlangsung di Conson Gymnasium, Qingdao, China, Jumat (14/2).
Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti kemudian turun sebagai penampil pertama di laga tersebut, dan berhadapan dengan ganda campuran Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang.
BACA JUGA
Duel pun berlangsung sengit, bahkan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti sempat menerima kekalahan terlebih dahulu di set pertama, dengan skor 16-21.
Namun tren itu tak mampu dilanjutkan Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fand, dimana Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil memenangkan set kedua dengan skor 21-16 dan memaksa laga berlanjut ke set ketiga.
Di set ketiga tersebut, duel pun semakin sengit, kedua wakil menunjukkan penampilan yang agresif, sampai pada akhirnya Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 21-19.
“Alhamdulillah bisa kembali menyumbang angka untuk tim Indonesia. Di gim pertama kami sebenarnya sudah menyiapkan, kami belajar dari sebelumnya kami selalu kalah start di awal. Tapi hari ini juga masih harus dikomunikasikan lagi dengan Fadia bagaimana mengatasinya,” ungkap Dejan, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.
“Di gim kedua kami sudah tahu cara bermain mereka, akhirnya kami bermain lebih sabar dan tenang. Di gim ketiga mereka lebih nekat, lebih memaksakan pola mereka. Beruntung kami juga sudah siap dan tidak terbawa ritme,” tambahnya.
Di sisi lain, Fadia pun menyampaikan pertandingan tadi cukup menyulitkan baginya dan Dejan.
“Sebenarnya kami maunya menyerang duluan tapi memang Yang Po-Hsuan sangat rapat. Dia bermain ganda putra juga jadi cover depan belakang dan kecepatannya oke. Mau tidak mau kami bermain defense dulu baru balik menyerang dan ternyata berhasil,” ujar Fadia.
Selain daripada itu, Dejan menyebut bahwa dirinya pun lega bisa melalui laga tersebut, karena ia merasa tegang di atas lapangan.
“Tegang dan beban pasti ada karena kalau main beregu, poin pertama itu bisa menentukan untuk tim tapi kami mencoba melupakan hal itu,” imbuh Dejan.