JAKARTA – Aktris Indonesia Adhisty Zara baru-baru ini mendapatkan pengalaman menarik saat berperan dalam film Berebut Jenazah. Ia menganggap judul film ini cukup unik, terutama karena lokasi syutingnya bukan di kota yang biasa, melainkan berlangsung di Jepang. Zara juga menyatakan bahwa pengalaman yang didapat selama syuting membuatnya semakin menyukai film ini.
“(Menurut aku) judulnya unik banget. Aku pikir ini horor ternyata enggak, ternyata drama, dan aku setuju sama Junior, Falcon itu karyanya sangat bagus-bagus ya, jadi gak mungkin kita tolak. Apalagi nih sekalian liburan kita ke Jepang,” ujar Adhisty Zara, dikutip oleh Holopis.com, Kamis (13/2).
“Bukan di kota yang biasa, kita syutingnya di Fukushima, yang masih sangat jauh dari Tokyo itu 7 jam kita naik mobil. Jadi prosesnya yang bikin kita sayang banget sama film ini,” sambungnya.
Ketika ditanya mengenai aktingnya bersama Junior Roberts, apakah mereka cocok satu sama lain atau perlu menyesuaikan diri, Zara menjelaskan bahwa ia tidak mengalami kesulitan dalam membangun chemistry, karena ia dan Junior Roberts sudah berteman akrab. Selain itu, Zara mengungkapkan bahwa suasana antar pemain juga sangat kekeluargaan, sehingga ia merasa proses syuting berjalan dengan sangat menyenangkan.
“Kita sahabatan jadi kita enggak susah lah untuk bikin chemistry. Cast-castnya tuh sangat kekeluargaan, sama Mas Danial juga direktor kita, sangat kekeluargaan. Jadi syutingnya tuh enggak berasa, dengan udara yang sangat dingin juga, itu jadi challenge sebenarnya ya,” ujar Adhisty Zara.
Aktris berusia 22 tahun itu menyatakan bahwa selama proses syuting, ia menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Dalam satu adegan, ia bahkan menggunakan kedua bahasa tersebut secara bersamaan. Menurutnya, hal ini merupakan tantangan yang cukup besar.
“Kita di sana itu jadi syuting pakai dua bahasa, ada bahasa Indonesia dan ada bahasa Jepang. Karena (yang berperan menjadi) mamaku Hana Yuka Sano itu orang jepang, dia sekaligus produser juga ya di film ini, dan Om Whani orang Indonesia, yang (berperan) menjadi papa aku. Jadi dialognya kita pun banyak bahasa Jepangnya di sini, itu tantangan banget sih,” tuturnya.
“Aku kan punya pengalaman dulu kan aku di JKT48 kan dari Jepang juga. Tapi ini sangat beda karena kan ini pakai emosi, berdialog, terus kadang ada yang bahasa Jepang dan bahasa Indonesia di satu scene yang sama. Jadi itu yang bikin susah, tapi pas ditonton tadi kita ngintip trailernya bagus banget, bagus banget sih, semoga kalian suka,” sambungnya.
Zara juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan berat yang dihadapinya selama proses syuting adalah tidak hanya berdialog dalam dua bahasa, tetapi juga harus berakting diam sebagai mayat atau jenazah.
“Akting meninggal susah, kebetulan saya sempat ketiduran, dan agak mangap. Jadi enggak boleh itu, mana ada kan mayat kayak gitu,” ujarnya.
“Tapi aku beneran sempat ketiduran, karena kan gini (diam) doang ya, susah sih,” sambungnya.
Sebagai informasi tambahan Sobat Holopis, film Berebut Jenazah yang disutradarai oleh Danial Rifki, mengisahkan tentang Naomi, seorang idola Jepang yang telah meninggal dunia. Kematian Naomi menimbulkan perselisihan antara kedua orang tuanya yang sudah bercerai.
Film Berebut Jenazah akan tayang di platform streaming KlikFilm mulai tanggal 14 Februari 2025. Selain Adhisty Zara dan Junior Roberts, film ini juga akan menampilkan Whani Dharmawan, Hana Yuka Sano, serta Takato Yonemoto.