JAKARTA – Bencana banjir merendam sejumlah pemukiman warga yang ada di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan sejak beberapa hari yang lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, hujan deras dan meluapnya Sungai Walennae menyebabkan banjir.
“Kondisi ini diperparah tanggul jebol di dua titik yang berada di Desa Ujung Lero, Kecamatan Sabbangparu,” kata Abdul Muhari dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (13/2).
Akibat banjir ini, Abdul mengungkapkan bahwa sedikitnya delapan desa di Kecamatan Tanasitolo, Tempe, dan Sabbangparu terdampak.
“Sebanyak 573 unit rumah warga terendam, 824 jiwa terdampak dan satu orang dinyatakan hilang terbawa arus Sungai,” ujarnya.
Sebagai Upaya respons kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Wajo telah melakukan penanganan darurat dan pencarian korban hilang.
“Kondisi terkini, banjir masih belum surut dan masih menggenangi permukiman dan lahan pertanian warga Wajo,” tuturnya.
Sementara itu, hujan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya banjir di beberapa wilayah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin (10/2).
Sebanyak 580 unit rumah di empat kecamatan dan 580 KK atau 2.164 jiwa mengungsi. Tim BPBD Kota Makassar mendistribusikan bantuan logistik dan melakukan evakuasi dengan prioritas kelompok rentan.
“Berdasarkan laporan, banjir masih menggenangi permukiman warga dengan ketinggian air 30 sentimeter hingga 3 meter,” tukasnya.
Abdul kemudian mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan bersiaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah.
“Warga bisa rutin melakukan pembersihan daerah aliran sungai dan maupun saluran air, selalu periksa kondisi cuaca terkini serta mempersiapkan rencana kedaruratan seperti pemeriksaan peralatan penanggulangan bencana, jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara ketika terjadi bencana,” imbaunya.