MAKASSAR – Hujan yang tak kunjung reda sejak, Minggu (9/2) membuat sejumlah wilayah dalam Kota Makassar terendam banjir. Mengutip data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, sebanyak 1.255 warga dari 324 Keluarga mengungsi ke tempat aman.
Kepala BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin mengatakan, Warga tersebut mengungsi di 19 titik yang terdapat di empat Kecamatan. Data pengungsi tersebut tercatat hingga Rabu (12/2) siang.
“Warga dari Kecamatan Manggala yang paling banyak mengungsi, yakni 682 jiwa, dari 167 KK, mereka mengungsi di 12 titik pengungsian yang disiapkan pemerintah setempat. Selain ke sanak saudara, warga juga banyak yang mengungsi ke masjid-masjid,” ujar Hendra, Rabu (12/2).
Hendra membeberkan, terdapat 4 masjid di wilayah Kecamatan Manggala yang dijadikan tempat pengungsian oleh warga, yakni Masjid Jawal Nur sebanyak 132 jiwa, Masjid Al Muttaqin 58 jiwa dan Masjid Ubay Bin Ka’ab sebanyak 87 jiwa.
Sementara itu di Kecamatan Tamalanrea ada 41 KK yang mengungsi dengan total 160 jiwa, mereka mengungsi ke Masjid H. Sulaeman.
“Di Kecamatan Tamalate, terdapat 30 KK dengan 115 jiwa mengungsi di Masjid Al Ikhlas, Kelurahan Mangasa,” jelasnya.
Hendra menambahkan, hingga Rabu siang, ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga bervariasi, yakni 10 cm hingga 1,7 meter.
“Titik terdalam berada di Jalan Ujung Bori Blok 8, Kecamatan Manggala yang mencapai 170 cm atau 1,7 meter,” bebernya.
Hendra mengimbau warga yang berada di titik rawan banjir untuk mengungsi ke tempat yang aman atau ke sanak keluarga terdekat. Dia menjamin tim SAR dan relawan akan mendistribusikan bantuan ke lokasi pengungsian.
Dia juga meminta warga untuk menghubungi call center darurat jika membutuhkan pertolongan untuk dievakuasi.
“Hubungi layanan darurat 112 jika membutuhkan bantuan untuk dievakuasi ke tempat aman,” pesan Hendra.