JAKARTA – Bencana banjir merendam sejumlah wilayah di Indonesia dengan ketinggian air di masing-masing tempat yang beragam.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, titik banjir pertama diketahui terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat
“Hujan dengan intensitas tinggi picu meluapnya debit air sungai di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada Senin (10/2),” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (11/2).
Banjir rendam dua desa yaitu Desa Perampuan dan Desa Kuranji yang ada di Kecamatan Labuapi. Sebanyak 150 kepala keluarga dan 150 unit rumah warga terendam.
Selain banjir, kejadian tanah longsor juga melanda wilayah Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (9/2).
Peristiwa ini berdampak pada 4 kepala keluarga atau 15 jiwa, tujuh jiwa diantaranya mengungsi ke tempat lebih aman. Kerugian materil dari kejadian ini ialah satu unit rumah alami rusak ringan, dua unit rumah alami rusak berat dan satu unit bengkel alami rusak berat.
Banjir juga terjadi pascahujan deras melanda wilayah Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat pada Minggu (9/2). Wilayah terdampak adalah Kecamatan Leuwimunding, Kecamatan Rajagaluh dan Kecamatan Sindangwangi.
“Peristiwa ini menyebabkan 23 kepala keluarga dan 23 unit rumah tergenang. Selain itu satu fasilitas peribadahan, tiga fasilitas pendidikan, delapan fasilitas umum dan lima bangunan lainnya terdampak,” terangnya.
“Kondisi terkini banjir mulai surut di beberapa titik,” imbuhnya.
Mengingat saat ini masih ada dalam musim penghujan dan terdapat beberapa kejadian bencana hidrometeorologi basah, Abdul mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaaan dan bersiaga menghadapi potensi bencana tersebut.
“Antara lain dengan rutin melakukan pembersihan sungai dan saluran air untuk menghindari tersumbatnya air, selalu periksa kondisi cuaca secara terkini dan memantau debit air di sungai. Selain itu juga siapkan jalur evakuasi dan titik evakuasi untuk mempermudah warga ketika harus meninggalkan rumah untuk evakuasi saat bencana terjadi,” imbaunya.