JAKARTA – Bencana angin kencang secara serempak melanda sejumlah pemukiman warga yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia sejak beberapa hari lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, seperti di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Angin kencang yang menerjang Kecamatan Lembang dan Kecamatan Watang Sawitto mengakibatkan rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap dan dinding.
“Akibat kejadian ini 23 jiwa terdampak,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (11/2).
Cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang juga terjadi di wilayah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (9/2) siang. Enam Kecamatan terdampak adalah kecamatan Praya Tengah, Pujut, Praya Barat, Praya Timur, Praya Barat Daya, dan Janapria.
“Sebanyak 46 Kepala Keluarga (KK) terdampak, sementara kerugian materil tercatat 45 rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak sedang,” tukasnya.
Angin kencang tidak hanya bergerak di wilayah timur Indonesia. Di wilayah Jawa, angin kencang juga terjadi di kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Lima dusun di Kecamatan Kaloran dan Kandangan terdampak angin kencang yang terjadi bersamaan dengan turunnya hujan dengan intensitas tinggi. Bencana ini terjadi pada Minggu (9/2) sekitar siang hari.
“Sebanyak enam unit rumah rusak ringan, dua unit rumah rusak sedang, dan dua fasilitas pendidikan terdampak. BPBD Kabupaten Temanggung segera menuju lokasi terdampak dan membersihkan pohon-pohon tumbang,” ujarnya.
Masih di Jawa Tengah, sebanyak 160 jiwa terdampak angin kencang di Kabupaten Sragen pada Minggu (9/2). Sedikitnya 53 unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak sedang, dan satu fasilitas ibadah di Kecamatan Kedawung dan Sambirejo terdampak.
Kabupaten Cilacap turut terdampak angin kencang pada Minggu (9/2). Angin kencang yang datang bersama hujan ini menyebabkan beberapa pohon tumbang dan rumah rusak. Kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Cimanggu, Dayeuhluhur, Majenang, dan Wanareja.
“BPBD Kabupaten Cilacap bersama dengan warga melakukan kerja bakti perbaikan atap rumah yang rusak dan pembersihan batang pohon petai yang patah,” tutupnya.