JAKARTA – Dalam sebuah sesi tanya jawab yang menarik, Nazira Azim Karimi, seorang jurnalis Afghanistan, langsung mengajukan pertanyaan kepada Presiden AS Donald Trump mengenai rencana untuk memperbaiki situasi di Afghanistan.
Dalam suasana yang penuh perhatian, Karimi bertanya, “Apakah Anda punya rencana untuk memperbaiki situasi di Afghanistan? Apakah Anda akan mengakui Taliban?,” tanya Karimi yang dikutip Holopis.com, Senin (10/2).
Namun, jawaban Trump mengejutkan banyak pihak. Ia mengungkapkan kebingungannya dengan mengatakan, “Masalahnya, saya tidak paham satu kata pun yang Anda ucapkan.”
Pernyataan ini mencerminkan tantangan komunikasi yang sering terjadi dalam konteks diplomasi internasional, terutama ketika membahas isu-isu kompleks seperti situasi di Afghanistan dan peran Taliban.
Interaksi ini menjadi sorotan, mengingat ketegangan yang ada di Afghanistan dan bagaimana kebijakan luar negeri AS dapat mempengaruhi masa depan negara tersebut.
Pertanyaan Karimi, mencerminkan kekhawatiran banyak warga Afghanistan mengenai stabilitas dan keamanan di tanah air mereka.
Setelah mengungkapkan kebingungannya terhadap pertanyaan Nazira Azim Karimi, Donald Trump melanjutkan dengan memberikan penjelasan yang lebih luas mengenai kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Afghanistan.
“Saya mengerti bahwa situasi di Afghanistan sangat kompleks. Namun, kami harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi juga mempertimbangkan keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut,” kata Trump.
Trump kemudian menekankan pentingnya dialog dan negosiasi dalam menyelesaikan konflik.
“Kami tidak bisa mengabaikan realitas di lapangan. Jika ada cara untuk berkomunikasi dengan semua pihak, termasuk Taliban, demi mencapai perdamaian, maka itu harus dipertimbangkan,” tambahnya.
Meskipun demikian, Trump juga menegaskan bahwa pengakuan resmi terhadap Taliban masih menjadi isu yang sensitif dan harus ditangani dengan hati-hati.
“Kami tidak bisa terburu-buru dalam mengambil keputusan yang dapat mempengaruhi banyak nyawa,” ujarnya.