JAKARTA – Pengembangan motor baru Ducati Desmosedici GP25 untuk MotoGP 2025 tampaknya menghadapi tantangan serius.
Setelah tiga hari tes di Sepang, tim Ducati kini meragukan apakah mereka akan menggunakan mesin baru ini untuk kejuaraan mendatang.
Meskipun GP25 diharapkan menjadi langkah maju, kenyataannya justru menunjukkan bahwa motor ini belum mampu menunjukkan potensi yang lebih baik dibandingkan pendahulunya, Desmosedici GP24, yang meraih kesuksesan besar musim lalu.
Dalam beberapa komentar, baik Pecco Bagnaia maupun Marc Marquez sepakat bahwa mesin lama Ducati, GP24, lebih unggul dibandingkan GP25. Hal ini menambah keraguan tim dalam melanjutkan pengembangan motor baru ini.
Davide Tardozzi, Manajer Ducati Lenovo, mengungkapkan bahwa timnya memilih untuk mengambil langkah hati-hati menjelang musim depan. Mereka berencana untuk memfinalisasi motor pada tes di Buriram yang akan datang, tetapi untuk saat ini, fokus mereka adalah mengembangkan versi 2024.
“Menjadi konservatif jelas terbayarkan. Kami punya motor yang sangat kompetitif, jadi untuk sekarang arahnya adalah bertahan menggunakan mesin 2024 dengan update kecil. Potensinya sangat tinggi, kami yakin bahwa kami punya motor yang valid,” kata Tardozzi, dalam sebuah keterangan yang dikutip Holopis.com, Senin (10/2).
Meskipun GP25 memiliki beberapa keunggulan, seperti power delivery yang sangat baik, masih ada kekurangan yang membuat pembalap ragu untuk beralih.
“Saat ini pilihan lebih ke arah GP24 dibanding GP25, tapi keputusan akhirnya di Thailand. Sekarang arahnya adalah lanjut dengan mesin GP24,” lanjut Tardozzi.
“GP24 adalah motor fantastis, bekerja dengan sangat baik. Mesin GP25 memang menjanjikan, tetapi masih kekurangan sesuatu. Ini bukan pilihan mudah,” tegasnya.
Dengan keputusan yang akan diambil di Thailand, Ducati harus menghadapi tantangan besar untuk memastikan bahwa mereka dapat bersaing di level tertinggi.
Apakah mereka akan tetap setia pada GP24 atau mengambil risiko dengan GP25? Hanya waktu yang akan menjawab.
