JAKARTA – Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan bahwa bahwa Mesir sudah jelas dengan jawbaan mereka bahwa Mesir menolak keras permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengusri masyarakat Palestina dari wilayah mereka agar diterima di Mesir.
“Mesir telah memberikan jawaban yang jelas, Yordania telah memberikan jawaban yang jelas, dan jawabannya adalah menolak untuk mengusir masyarakat Palestina dari Jalur Gaza,” kata Riyad, dikutip Holopis.com, Jum’at (7/2).
Tak hanya mengatakan Mesir menolak keras ide dari Amerika Serikat, ia menambahkan bahwa negara-negara Arab lainnya juga menolak keras pengusiran terhadap masyarakat Palestina yang diajukan oleh Presiden ke-47 Amerika Serikat itu.
“Enam menteri dari Arab Saudi, Mesir, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab dan Palestina mengeluarkan pernyataan dua hari yang lalu, tidak menerima dan menolak semua masukan untuk mengusir masyarakat Palestina keluar Gaza,” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa Jalur Gaza adalah bagian dari Palesttina.
“Negara dan rumah kami adalah Jalur Gaza, itu adalah bagian dari Palestina,” pungkasnya.
Sementara itu, Rusia juga menolak keras ide kontroversial dari Donald Trump tersebut. Ia mengatakan bahwa tidak ada yang mau mengizinkan masyarakat Palestina diusir dari rumah mereka sendiri.
“Ini tidak pantas diajukan, masyarakat Palestina tidak mau, dunia tidak mau. Anda tidak bisa secara memaksa memindahkan tempat tinggal orang ke tempat lain,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia.
Ia mengingatkan bahwa selama ini masyarakat Palesitna sudah mengalami banyak rintangan, dan jangan sampai mereka juga tetap mendapatkan perlakuan tidak adil tersebut.
“Masyarakat Palestina sudah melewati banyak ketidakadilan sepanjang hidup mereka, ditambah ini lagi akan benar-benar sangat memalukan,” lanjutnya.
Sebelumnya, pernyataan Donald Trump yang mengaku ingin mengambil alih Gaza telah mengundang banyak emosi dan kontra dari masyarakat dunia. Konferensi pers yang ia lakukan bersama PM Israel Benjamin Netanyahu pun menuai banyak kontroversi dari berbagai komunitas.