JAKARTA – Politisi Partai Gerindra yang juga Wakil Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, bahwa ultimatum yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato harlah 102 NU di Jakarta sebenarnya adalah peringatan yang seharusnya disampaikan dalam rapat terbatas.
“Beberapa peringatan Pak Prabowo terkait, yang disampaikan di ruang publik, tadinya adalah konsumsi terbatas. Namun, kini beliau sampaikan terbuka,” kata Dahnil di akun X @Dahnilanzar, Jumat (7/2/2025).
Peringatan semacam itu biasanya merupakan surat peringatan jika dalam konteks formal. Dan dengan melihat situasi semacam itu, ia menilai bahwa langkah untuk menuju ke surat peringatan ketiga bisa jadi akan terlaksana.
“Bila itu dalam bentuk formal, itu bisa bermakna SP 1, dan SP2. Dan, di waktu yang beliau inginkan, pasti ada langkah final yakni SP 3,” ujarnya.
SP 3 adalah surat peringatan terakhir yang menandakan keputusan berakhirnya kerja sama antara Presiden dengan pejabat publik terkait. Bisa saja diartikan sebagai reshuffle. Dan inipun dapat dilihat dengan statemen yang akhirnya dilontarkan oleh Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua Harian DPP Partai Gerindra, sekaligus Wakil Ketua DPR RI.
“Sinyalemen serupa ditunjukkan melalui pernyataan Ketua Harian,” terang Dahnil.
Sebelumnya diberitakan, bhawa Presiden Prabowo Subianto menekankan jika dirinya tidak akan segan mengambil tindakan tegas terhadap para menteri di Kabinet Merah Putih yang tidak seirama lagi dengan dirinya.
Usai menghadiri acara Harlah NU di Jakarta, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pada dasarnya dia ingin menjalankan pemerintahan yang pro kepada rakyat.
“Jadi kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakan itu,” kata Presiden Prabowo dalam pernyataannya pada Rabu (5/2) malam.
Bahkan, Presiden Prabowo memastikan bahwa dirinya tidak segan untuk menyingkirkan siapapun menteri yang tidak mau bekerja untuk rakyat.
“Jadi kepentinhgan hanya untuk bangsa rakyat tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat saya akan singkirkan,” tegasnya.