JAKARTA – Vokalis grup band GIGI, Armand Maulana merasa resah dengan polemik yang dialami oleh Agnes Monica dan Arie Sapta Hernawan tentang sengketa lagu “Bilang Saja”. Lagu tersebut adalah karya Arie Sapta alias Ari Bias namun dipopulerkan oleh Agens Monica alias Agnez Mo.
Dalam sengketa tersebut, Agnez diputus bersalah oleh Pengadilan Niaga dan meminta agar Agnez segera membayar uang ganti rugi sebesar Rp1,5 miliar karena dinilai telah melanggar hak kekayaan intelektual orang lain tanpa izin pemilik lagu.
“Saya jadi bingung. Yang harusnya penyanyi dan pencipta lagu atau komposer dari jaman dulunya adalah teman, sahabat, sodara untuk bersinergi menghasilkan karya terbaik, eh ini malah jadi berseberangan. bahkan sekarang udah di babak pengadilan,” kata Armand dalam postingan di akun Instagram pribadinya @armandmaulana04 seperti dikutip Holopis.com, Jumat (7/2/2025).
Menurut Armand, ini adalah fenomena yang sangat memperihatinkan sebagai sesama insan musik khususnya di tanah air Indonesia.
“Buat saya ini sangat memprihatinkan sih,” sambungnya.
Ia tak ingin mendalami kasus yang melanda Agnez Mo dengan Ari Bias. Namun ia lebih memilih untuk menyoroti fenomena tersebut dalam konteks yang lebih luas. Di mana ada sebuah ekosistem musik yang sedang terancam rusak.
Ini akan menjadi permasalahan besar yang akan menjadi saling bermusuhan, saling sikat menyikat antar sesama insan musik dan parahnya memporakporandakan ekosistem musik yang baru aja mau terbentuk menjadi baik,” ujarnya.
Ia berharap kasus yang melanda Agnez Mo dan Ari Bias tidak melebar ke musisi dan insan musik lainnya. Oleh sebab itu, ia pun menyerukan kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan dunia musik tanah air untuk bisa bersama-sama duduk bareng membahas potensi polemik ini terjadi lagi.
“Untuk seluruh insan musik, yuk kita ngobrol, yuk bareng-bareng dengan niat memperbaiki ekosistem musik Indonesia, yuk. Ekosistem di sini tuh bukan hanya penyanyi dan pencipta lagu, tapi seluruh yang terlibat, dari promotor, EO, LMKN, Pemerintah dan sebagainya,” tuturnya.
Secara pribadi, musisi kelahiran Bandung yang bernama lengkap Tubagus Armand Maulana tersebut mengaku sangat jengkel ketika ada pihak atau kelompok yang merusak ekosistem musik hanya untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.
“Paling benci ada orang atau sekelompok orang yang merusak ekosistem hanya untuk kepentingan dirinya saja,” tegasnya.
Jika semua ini tidak segera dibereskan, ia menilai belantika musik tanah air tidak akan pernah maju. Bahkan kualitasnya pun bisa jadi akan semakin mundur ke belakang.
“Akhirnya negara kita ini akan trus jalan di tempat, bahkan tenggelam tidak pernah ada kemajuan di bidang apapun,” pungkas Armand.