JAKARTA – Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto perihal bakal bertindak tegas terhadap anak buahnya yang tidak seirama.
Dasco awalnya mengaku tidak tahu siapa yang dimaksud oleh Presiden Prabowo. Namun, Dasco mengaku paham dengan maksud pernyataan dari Presiden pada saat itu.
“Ya saya belum tahu persis yang dimaksud yang mana, tetapi kita tahu bahwa dalam program kerja Asta Cita, dalam pemenuhan janji kampanye, tentunya Pak Prabowo itu ingin sekali berbuat untuk kesejahteraan rakyat,” kata Dasco dalam pernyataannya Kamis (6/2).
Namun, Dasco kemudian sesumbar bahwa sebenarnya dirinya sudah mengetahui mengenai kabar adanya menteri yang tidak seirama selama 100 hari bekerja. Namun, lagi-lagi Dasco berdalih tidak tahu sosok tersebut.
“Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama,” ujarnya.
“Nah apakah itu yang dimaksud? Nanti kita akan lihat seperti apa,” tambahnya.
Dasco juga menyikapi pernyataan Prabowo yang tak segan menyingkirkan anak buah jika tak sejalan. Ketua Harian Partai Gerindra itu menilai hal itu sebagai hak Prabowo dalam menilai kinerja anak buahnya di 100 hari kepemimpinan.
“Ya yang saya tahu kan Pak Prabowo sebagai Presiden tentunya paling mengerti tentang pembantu-pembantunya yang bisa kemudian mengimbangi kerja dan kemudian mengimbangi Presiden dalam menunaikan janji kampanye Presiden pada saat ini,” kata Dasco.
Dasco menyebut Presiden Prabowo yang merasakan apakah menteri-menterinya sudah bekerja secara maksimal atau belum. Ia menyerahkan keputusan akhir pada Presiden.
“Dan tentunya dalam evaluasi 100 hari, Presiden tentunya yang kemudian merasakan apakah pembantu-pembantu Presiden sudah maksimal atau tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya,” ujar Dasco.
“Oleh karena itu, Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada Presiden untuk kemudian dalam setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal,” tambahnya.
Dasco menilai Prabowo terbuka dengan semua masukan. Ia menegaskan jika Prabowo sudah bicara dengan lantang di publik, maka hal itu jadi pengingat bagi semua pihak untuk bekerja maksimal.
“Ya, saya pikir kan Pak Prabowo itu orangnya terbuka, kalau dia sudah bicara terbuka artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya, yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto memperingatkan bahwa dirinya tidak segan-segan untuk menindak para pembantunya yang tidak bisa mengikuti ritme kerjanya.
Presiden Prabowo bahkan memberikan peringatan kepada para pejabat negara dan aparat pemerintah yang tidak mau mengikuti arah kebijakan pemerintahannya yang pro-rakyat. Presiden menyatakan bahwa ia telah memberikan waktu dan peringatan yang cukup kepada seluruh jajarannya.
“100 hari pertama ya saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, tuntutan rakyat pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak,” kata Presiden Prabowo dalam pernyataannya pada Rabu (5/2).
Presiden Prabowo pun kembali menegaskan bahwa pemerintahannya memahami berbagai tantangan yang ada dan tidak akan gentar menghadapi pihak-pihak yang mencoba menghambat perubahan.