JAKARTA – Setelah membuat gebrakan-gebrakan baru yang kontroversial seperti menarik diri dari WHO, meningkatkan pajak impor kepada Meksiko dan Kanada, serta ingin mengambil alih Gaza, kali ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan menarik diri dari badan tertinggi hak asasi manusia PBB atau United Nations.
Hal itu juga berarti Amerika Serikat tidak melanjutkan pendanaan mereka untuk badan PBB yang membantu pengungsi Palestina.
Donald Trump mengatakan ia yakin PBB memiliki potensi yang sangat besar. Namun untuk saat ini, Donald Trump berpendapat bahwa PBB tidak mencapai potensi mereka secara maksimal.
“Mereka (PBB) tidak mencapai potensi maksimal saat ini, mereka harus memperbaiki diri,” kata Donald Trump, dikutip Holopis.com, Rabu (5/2).
Ia kemudian mengatakan bahwa PBB harus bersikap adil kepada negara-negara yang pantas mendapatkan keadilan tersebut, tanpa menyebutkan nama-nama tertentu.
“PBB harus adil kepada negara-negara yang pantas mendapatkan keadilan,” kata Donald Trump.
Presiden Donald Trump Ingin Ambil Alih dan Miliki Jalur Gaza
Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pernyataan yang menggemparkan dan mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih Jalur Gaza dan membuat warga Palestina untuk tinggal di negara-negara lain, terlepas dari masyarakat itu ingin pergi atau tidak. Donald Trump berencana untuk mengubah wilayah tersebut menjadi Riviera Timur Tengah.
Pernyataan bombastis yang langsung menghebohkan dunia itu dinyatakan oleh Donald Trump dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu du Gedung Putih.
Ketika ditanya apakah warga Palestina diizinkan untuk pulang ke wilayah mereka setelah di bangun oleh AS, Donald Trump mengatakan bahwa mengapa orang Palestina mau kembali ke wilayah yang sudah hancur.
“Kenapa mereka mau kembali, situasinya sudah hancur, itu sudah menjadi salah satu tempat paling buruk di dunia,” kata Donald Trump.
Pernyataan Donald Trump pun langsung diterima dengan buruk oleh beberapa awak media di Gedung Putih yang menyela bahwa Palestina adalah rumah warga Palestina.
