JAKARTA – Hari Membaca Nyaring Sedunia, yang diperingati setiap Rabu pertama di bulan Februari, jatuh pada tanggal 5 Februari tahun ini. Hari ini bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang seni dan praktik membaca dengan suara keras. Sebelum penulisan ditemukan, cerita sudah diwariskan dari generasi ke generasi melalui bentuk cerita lisan.
Tradisi mendongeng ini merupakan cara paling awal dalam melestarikan pengetahuan, wawasan, dan kreativitas manusia. Dengan merayakan hari ini, kita berusaha untuk menghidupkan kembali tradisi tersebut sambil mempromosikan literasi.
Berikut ini Sobat Holopis sejarah hari membaca nyaring sedunia yang penting untuk terus diperingati.
Sejarah Hari Membaca Nyaring Sedunia
Hari Membaca Nyaring Sedunia diluncurkan oleh LitWorld, sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada pendidikan dan literasi. Misi mereka adalah ‘Memperkuat anak-anak dan komunitas melalui kekuatan cerita.’ Membaca nyaring telah terbukti memberikan banyak manfaat bagi anak-anak dan pengasuh mereka, seperti meningkatkan kemampuan mengeja, karena pendengar dapat mendengar pelafalan kata yang benar. Selain itu, kegiatan ini juga meningkatkan ikatan sosial dan empati, di mana pendengar dapat merasakan hubungan dengan karakter dalam cerita.
Pada tahun 2010, LitWorld menginisiasi Hari Membaca Nyaring Sedunia untuk mempromosikan suara dan narasi yang beragam di seluruh dunia. Kini, perayaan ini telah menjadi gerakan global yang mencatatkan prestasi seperti trending di Twitter dan mendapatkan dukungan dari banyak selebriti. Menurut situs web mereka, hari ini merayakan ‘kegembiraan dan kekuatan membaca serta berbagi cerita,’ sekaligus ‘memperluas definisi dan cakupan literasi global.’ Kabar baiknya, tingkat literasi di dunia saat ini lebih baik dibandingkan sebelumnya. Angka literasi pemuda untuk kelompok usia 15 hingga 24 tahun meningkat dari 87,286 pada tahun 2010 menjadi 90,537 pada tahun 2019. Ada juga kecenderungan yang sama untuk tingkat literasi orang dewasa di seluruh dunia.
Namun, masih terdapat perbedaan signifikan dalam literasi di berbagai belahan dunia. Misalnya, Chad mencatatkan tingkat literasi pemuda perempuan sebesar 22% pada tahun 2016. Beberapa negara lain di Afrika sub-Sahara seperti Niger, Mali, dan Republik Afrika Tengah juga memiliki angka di bawah 50% hingga tahun 2018. Hari Membaca Nyaring Sedunia merupakan salah satu inisiatif yang berupaya mengatasi ketidaksetaraan ini.
Cara Merayakan Hari Membaca Nyaring Sedunia
Berikut ini Sobat Holopis adalah beberapa cara untuk merayakan dan menghargai Hari Membaca Nyaring Sedunia.
1. Membaca Nyaring
Ini adalah kesempatan yang baik untuk memilih buku favorit sobat holopis dan bergantian membacanya. Menambahkan karakter pada tokoh protagonis melalui suara membuat pengalaman menjadi lebih menghibur. Jika sobat holopis sudah melakukannya dan ingin mencoba sesuatu yang berbeda, sobat holopis bisa menceritakan kembali cerita-cerita yang mungkin sobat holopis dengar dari orang tua atau kakek nenek.
2. Gunakan Hashtag
#WorldReadAloudDay adalah salah satu hashtag terpopuler di Twitter pada bulan Februari 2020. Selain anak-anak, keluarga, dan sekolah yang berpartisipasi, banyak selebriti seperti Sarah Jessica Parker dan Chelsea Clinton juga turut menggunakan hashtag tersebut untuk berkontribusi dalam gerakan literasi ini. Ini adalah waktu yang tepat untuk ikut serta dan meningkatkan kesadaran tentang gerakan penting ini.
3. Dengarkan Audiobook
Jika sobat holopis suka membaca tetapi sulit menemukan waktu, mendengarkan audiobook adalah alternatif yang bagus. Jika sobat holopis cukup antusias dengan ceritanya, hal ini dapat memotivasi sobat holopis untuk menceritakannya kepada orang lain. Memberikan audiobook atau langganan kepada anak atau teman juga merupakan cara lain untuk menginspirasi kecintaan terhadap buku.
Mari bersama-sama merayakan kekuatan cerita dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi di seluruh dunia.