JAKARTA – Tim gabungan kembali berhasil menemukan satu orang lagi dalam kondisi meninggal dunia akibat korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, dengan temuan tersebut, jumlah total orang meninggal dunia mencapai tiga orang.
“Dengan jumlah itu lima warga masih dinyatakan hilang,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (4/2).
Abdul menegaskan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini. Tim SAR gabungan yang terdiri dari TRC BPBD Kabupaten Bima, BPBD Provinsi NTB, unsur TNI-Polri, Basarnas dan Relawan ini memperluas operasi pencarian mulai dari pemukiman warga hingga ke pesisir pantai.
Sebagai upaya percepatan penanganan, pemerintah setempat segera menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari terhitung mulai tanggal 4 Februari s/d 17 Februari 2025.
Sementara itu, distribusi logistik juga telah disalurkan kepada warga terdampak guna memenuhi kebutuhan dasar seperti permakanan dan pelayanan kesehatan.
Dari hasil kaji cepat sementara, Abdul menjelaskan bahwa banjir bandang berdampak pada tiga jembatan rusak, satu unit sekolah terdampak.
“Tujuh rumah hanyut, lima rumah rusak ringan dan 40 hektar sawah pertanian milik warga terdampak,” imbuhnya.
Sedangngkan erujuk prakiraan cuaca BMKG hingga tiga hari kedepan (6/2) untuk wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Oleh karena itu, Abdul mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Terutama bagi para Tim SAR gabungan yang sedang melakukan operasi pencarian dan pertolongan untuk tetap memprioritaskan keselamatan mengingat masih berpotensi terjadinya bencana susulan.
“Sementara itu, bagi warga yang tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah dan debit air disekitar aliran sungai,” imbaunya.
“Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih,” lanjutnya.