JAKARTA – Setiap tanggal 18 Februari, dunia memperingati Hari Paus Sedunia atau World Whale Day. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perlindungan paus serta menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Paus merupakan mamalia laut terbesar di dunia. Meskipun sering disalahartikan sebagai ikan, paus sebenarnya termasuk dalam kelompok mamalia karena memiliki paru-paru, menyusui anaknya, dan bernapas melalui lubang di kepalanya.
Selain sebagai upaya melindungi paus, Hari Paus Sedunia juga menjadi momen untuk menyoroti kondisi lautan yang semakin memburuk akibat polusi dan eksploitasi berlebihan.
Peringatan ini diharapkan dapat menggerakkan berbagai pihak untuk menjadikan laut sebagai tempat yang lebih aman bagi paus dan kehidupan laut lainnya.
Sejarah Hari Paus Sedunia
Hari Paus Sedunia pertama kali diperingati di Maui, Hawaii, pada tahun 1980. Inisiatif ini berawal dari ide Greg Kauffman, pendiri Pacific Whale Foundation, yang ingin meningkatkan kesadaran mengenai ancaman kepunahan yang dihadapi paus bungkuk.
Seperti diketahui, keberadaan paus di dunia terus mengalami penurunan akibat berbagai faktor, seperti perburuan liar, polusi laut, hingga perubahan iklim.
Padahal, paus memiliki peran penting dalam ekosistem laut, terutama dalam menjaga keseimbangan rantai makanan dan menyuburkan fitoplankton, yang berkontribusi terhadap produksi oksigen di lautan.
Oleh karena itu, melindungi paus berarti turut menjaga kesehatan laut dan keseimbangan lingkungan secara keseluruhan.
Melalui kampanye Hari Paus Sedunia ini, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap kesejahteraan paus dan berupaya mencari solusi untuk menjaga kelestarian laut.
