HOLOPIS.COM, JEPARA – Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara pada Sabtu 1 Februari 2025 telah menggelar Mahaba Expo 2025 di aula gedung serba guna madrasah setempat.
Dalam keterangannya, Kepala MA Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara, H. Zainal Umam (Gus Umam) mengatakan bahwa event tersebut digelar untuk mendorong agar para peserta didiknya memiliki dorongan untuk mau melanjutkan ke pendidikan lebih lanjut, yakni perguruan tinggi.
“Mahaba Expo 2025 dilaksanakan untuk mendorong minat peserta didik MA Hasyim Asy’ari Bangsri maupun sekolah sekitar agar mau melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” kata Gus Umam dalam keterangannya yang diterima Holopis.com.
Kemudian, Gus Umam juga mengatakan bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik maupun orang tua / wali murid adalah terbatasnya informasi yang mereka peroleh tentang perguruan tinggi.
Kebanyakan dari mereka masih buta bagaimana cara masuk perguruan tinggi. Juga pengetahuan tentang fakultas, jurusan atau program studi apa yang sesuai dengan minat dan kemampuan peserta didik.
“Sebagian besar orang tua masih enggan untuk mengkuliahkan anaknya terkait biaya kuliah. Melalui Mahaba Expo 2025, kami berikhtiar agar peserta didik mendapatkan informasi langsung dari 31 kampus yang ada di Jawa, baik dari Jepara, Kudus, Pati, Semarang, Surakarta, Jogjakarta, Bandung, Malang dan kota lainnya,” tuturnya.
“Kami berharap dengan Mahaba Expo 2025 ini bisa membuka mindset orang tua untuk mengkuliahkan anaknya sebagai bekal di masa depannya,” sambung Alumni Universitas di Syiria itu.
Sementara itu, talkshow juga dilakukan dengan menghadirkan alumni MA Hasyim Asy’ari Bangsri yang berprestasi. Salah satunya adalah Atssania Zahroh. Lulusan MA Hasyim Asy’ari Bangsri tahun 2016 ini telah menyelesaikan kuliah S-2 di Jurusan Tafsir-Hadits Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an Jakarta dengan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDB).
Dalam kesempatan itu, Atssania mengisahkan tentang perjuangannya kala menempuh S-1. Di mana program beasiswa yang berhasil ia dapat memberikan banyak kemudahan untuk dirinya menempuh pendidikan di perguruan tinggi itu. Termasuk di antaranya adalah fasilitas uang saku hingga buku. Kala itu ia menyebut progran beasiswanya adalah jalur santri berprestasi.
“Saya tidak pernah membayangkan bisa kuliah S-1 tanpa membayar uang kuliah bahkan mendapatkan uang saku dan uang buku melalui program beasiswa santri berprestasi (PBSB) Kementerian Agama,” kata Atssa.
Oleh sebab itu, ia pun memotivasi adik-adik angkatannya itu agar mau bermimpi dan berusaha keras untuk belajar, kemudian mengejar beasiswa agar dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Sebab modal ilmu yang baik, alumni program studi tasawuf dan psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung asal Jambu Timur Mlonggo Jepara tersebut yakin jalan untuk mendapatkan kesuksesan dalam mengenyam pendidikan lanjutan akan terwujud.
“Kami berharap adik-adik rajin membaca dan belajar apa saja. Dengan bekal ilmu yang kita terima di MA Hasyim Asy’ari, kami yakin keberkahan akan menaungi kita,” pungkasnya.
