JAKARTA – Berapa lama biasanya Anda mengganti sprei? Seminggu sekali, sebulan sekali, atau bahkan menunggu berbulan-bulan baru diganti? Percaya nggak kalau dibilang, sprei yang jarang diganti kotornya bisa melebihi dudukan kloset? Percaya saja, deh. Begini penjelasannya.
Tentu ada alasannya mengapa seprei kasur dan sarung bantal harus sering-sering diganti. Iya benar, seprei dan sarung bantal yang jarang diganti menyimpan banyak bakteri, yang jumlahnya melebihi dudukan kloset.
Hal tersebut seperti dilansir dari laman Zeenews. Laman tersebut mengungkapkan hasil studi yang mengatakan seprai kasur dan sarung bantal yang jarang diganti menyimpan jutaan unit pembentuk koloni (Colony Forming Unit/CFU) bakteri di tiap inci perseginya. Yang mengagetkan, jumlah tersebut dikatakan setara dengan kotornya dudukan toilet dan mangkuk makanan hewan peliharaan. Blah!
Amerisleep yang melakukan studi tersebut menguji penumpukan bakteri pada sprei kasur dan sarung bantal yang tidak diganti selama empat minggu.
Pada minggu pertama, disebutkan Amerisleep bahwa sarung bantal menyimpan sekitar 3 juta CFU bakteri per inci persegi. Mau tahu? Ternyata jumlah ini 17.000 kali lebih banyak dari jumlah bakteri yang ditemukan pada dudukan toilet, loh.
Sementara pada sprei kasurnya ditemukan sekitar 5 juta CFU bakteri per inci persegi atau 25.000 kali lebih banyak dari bakteri di gagang pintu kamar mandi. Wow!
Kalau seminggu saja jumlah bakterinya sudah segitu banyak, kira-kira berapa jumlahnya di minggu keempat, ya?
Tentu saja jumlahnya jauh lebih banyak lagi, dong. Di minggu keempat, pada sarung bantal dan seprei kasur masing-masing terdapat 12 juta CFU dan 11 juta CFU bakteri per inci perseginya. Dan ini disebut-sebut jauh lebih banyak dari bakteri yang ditemukan pada mangkuk makanan hewan peliharaan juga tempat sikat gigi.
Bahaya Bakteri pada Sprei Kasur dan Sarung Bantal
Menurut penjelasan Amerisleep, hampir semua jenis bakteri yang ditemukan pada sprei kasur dan sarung bantal tersebut berpotensi menyebabkan resistensi dan infeksi antibiotik. Yang artinya, bakteri menjadi kebal dan tidak dapat dimusnahkan dengan antibiotik.
Selain itu ada juga bakteri Bacilli, yakni bakteri gram yang bisa menyebabkan keracunan makanan.
Tips Terhindar dari Bakteri Berbahaya di Sprei Kasur dan Sarung Bantal
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari bakteri berbahaya pada sprei kasur dan sarung bantal. Di antaranya:
1. Rutin mengganti sprei kasur dan sarung bantal
Idealnya Anda harus mengganti sprei kasur dan sarung bantal tiap seminggu sekali. Ingat, sprei kasur dan sarung bantal yang bersih bisa membantu meningkatkan kualitas tidur, loh.
2. Rutin cuci tangan dan kaki
Ingat, kotoran yang menempel pada sprei dan sarung bantal juga bisa berasal dari tubuh Anda. Jadi pastikan, minimal cuci tangan dan kaki sebelum naik ke tempat tidur.
3. Rutin merapikan dan membersihkan tempat tidur
Meski spreinya baru diganti, tempat tidur harus rutin dirapikan dan dibersihkan. Saat merapikan tempat tidur, Anda pasti akan menemukan kotoran-kotoran kecil. Jangan lewatkan juga menyemprotkan disinfektan di area kamar, seperti di gagang pintu, meja, sofa, atau benda lainnya di dalam kamar.
4. Jangan makan di kamar
Kebiasaan makan di dalam kamar sangat tidak baik. Saat makan di dalam kamar, Anda berisiko menumpahkan makanan-minuman di area kasur atau lantai. Belum lagi bau makanan yang menempel di benda-benda di dalam kamar.
Jika memang terpaksa makan di dalam kamar, segera pindahkan piring/gelas kotor ke wastafel cuci piring agar tidak mengkontaminasi ruangan.
5. Rutin membuka jendela
Apakah di kamar Anda tersedia jendela atau ventilasi (tempat pertukaran udara)? Jika tersedia jendela, rutinlah membukanya agar perputaran udara di dalam kamar optimal sehingga kamar tidak pengap. Ventilasi juga bermanfaat dalam mengurangi atau membuang penumpukan polutan udara di dalam ruangan.
Itulah beberapa fakta mengenai sprei kasur dan sarung bantal yang jarang bahkan tidak pernah diganti. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.