HOLOPIS.COM, SUMBAR – Bencana banjir melanda kota Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat sejak beberapa waktu yang lalu dengan ketinggian mencapai 120 sentimeter.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir tersebut berlangsung kurang lebih hanya sehari.
“Sebanyak 9 kelurahan di 3 kecamatan terendam air dengan ketinggian 30 – 120 cm saat banjir berlangsung,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (4/4).
BACA JUGA
- Pergerakan Tanah di Brebes, 114 Rumah Rusak Berat dan 508 Jiwa Terdampak
- Banjir Landa 9 Kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Lebih dari 60 Ribu Warga Terdampak
- Banjir Masih Kompak Rendam Ribuan Rumah Warga di Lampung, Mobil Dapur Umum Dikerahkan
- Banjir Rendam Rumah Warga dan Sekolah di Kecamatan Wasile
- BNPB : 7 Kecamatan di Pangkalpinang Terendam Banjir
Ketiga kecamatan terdampak berada di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Aur Birugo Tigo Baleh dan Guguk Panjang. BNPB memantau 197 KK yang berada di wilayah tersebut terdampak banjir.
Abdul kemudian memastikan bahwa peristiwa ini tidak sampai menimbulkan adanya pengungsian warga setempat.
“Petugas di lapangan sudah mengkoordinasikan penanganan dengan aparat kelurahan dan kecamatan setempat. Para petugas memastikan pembersihan material sampah yang terbawa banjir di wilayah kota,” ujarnya
Sementara itu, banjir juga tercatat melanda dua kabupaten lain di Sumatra Barat, yaitu Agam dan Musi Rawas. Banjir di Agam telah surut, yang dilaporkan BPBD setempat pada hari ini, Rabu (3/4). Peristiwa itu berlangsung pada Selasa (2/4), pukul 21.00 WIB.
Lokasi terdampak di Kabupaten Agam berada di Kecamatan Banuhampu dan Ampek Angkek. Saat genangan terjadi, Petugas BPBD setempat menyiagakan personel serta melakukan koordinasi dan asesmen di lapangan.
Warga terdampak melakukan pembersihan material sampah di sekitar tempat tinggal mereka.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menjadi penyebab banjir di wilayah Kabupaten Musi Rawas. Hujan lebat mengakibatkan debit air Sungai Makot yang ada di Desa Taba Renah dan Sungai Nilau di Desa Muara Nilau meluap. Insiden ini terjadi pada Selasa kemarin (2/4), pukul 07.00 WIB.
Wilayah terdampak di dua desa, Desa Taba Renah dan Muara Nilau, di Kecamatan Selangit. Rumah terendam sebanyak 15 unit dengan ketinggian beragam 50 – 100 cm.
Kondisi terkini, banjir yang menggenang akses jalan di Desa Taba Renah sudah menyusut dan akses jalan yangn terendam sudah dapat diakses kendaraan. Sedangkan di banjir yang merendam Desa Muara Nilau, genangan hanya berlangsung selama 30 menit. Saat ini tidak ada lagi genangan di desa itu.