IHSG Diramal Lanjutkan Penguatan di Penghujung Tahun 2025
HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih memiliki peluang melanjutkan penguatan dalam jangka pendek, menjelang pergantian tahun. Peluang penguatan itu seiring sinyal teknikal yang mulai membaik.
Analis Phintraco Sekuritas mencatat IHSG pada perdagangan Senin (29/12/2025) kemarin, ditutup menguat di level 8.644,26 atau naik 1,25 persen. Penguatan indeks didorong oleh kinerja positif mayoritas sektor, dengan sektor consumer cyclical mencatatkan kenaikan terbesar.
Dalam risetnya, Analis Phintraco Sekuritas menjelaskan bahwa secara teknikal, IHSG pada perdagangan hari ini menunjukkan adanya indikasi penguatan lanjutan.
“Secara teknikal, indikator Stochastic RSI IHSG membentuk Golden Cross di area oversold dan terjadi penyempitan negative slope MACD. IHSG ditutup di atas level MA5 dan MA20,” tulis Analis Phintraco Sekuritas dalam riset harian mereka, dikutip Holopis.com, Selasa (30/12/2025).
Dengan kondisi tersebut, IHSG dinilai masih berpotensi menguji area resistance terdekat. “Sehingga diperkirakan penguatan IHSG berpotensi berlanjut menguji level resistance di 8670–8725, selama IHSG bertahan di atas level 8630,” lanjut pernyataan Analis tersebut.
Adapun level teknikal yang menjadi perhatian pelaku pasar adalah resistance di 8.725, pivot di 8.630, serta support di 8.550.
Di sisi lain, Phintraco Sekuritas juga mencermati pergerakan nilai tukar Rupiah yang masih berada di bawah tekanan. Rupiah pada perdagangan Senin kemarin, ditutup melemah pada level Rp16.788/US$ di pasar spot, seiring dengan kenaikan indeks Dolar AS.
Kondisi nilai tukar dan pergerakan dolar AS ini menjadi salah satu faktor eksternal yang turut diperhatikan investor, terutama menjelang pergantian tahun.
Memasuki awal tahun 2026, perhatian investor akan tertuju pada rilis sejumlah data ekonomi domestik dan global. Dari dalam negeri, Analis Phintraco Sekuritas menyoroti data aktivitas manufaktur dan inflasi.
“Indeks S&P Global Manufacturing PMI bulan Desember 2025 diperkirakan sedikit naik di level 53,6 dari 53,3 di November 2025 (2/1),” tulis mereka.
Selain itu, inflasi Desember 2025 diperkirakan berada di level 0,2 persen secara bulanan, meningkat dari 0,17 persen pada November 2025. Dengan demikian, inflasi tahunan (YoY) Desember diproyeksikan berada di kisaran 2,5 persen, turun dari 2,72 persen YoY pada bulan sebelumnya.
Dari Amerika Serikat, investor akan mencermati rilis data S&P/Case-Shiller Home Price Index bulan Oktober 2025 yang diperkirakan naik 1,3 persen YoY, setelah tumbuh 1,4 persen YoY pada September 2025. Selain itu, risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC minutes) Desember 2025 yang akan dirilis pada 31 Desember juga menjadi perhatian pasar.
Sementara dari kawasan Asia, data Manufacturing PMI Tiongkok bulan Desember 2025 turut dinantikan menjelang penutupan tahun, dengan perkiraan menunjukkan perbaikan dibanding bulan sebelumnya.
Dalam riset harian tersebut, Phintraco Sekuritas juga menyampaikan sejumlah saham unggulan yang menjadi perhatian pelaku pasar untuk perdagangan Selasa (30/12/2025). Sejumlah saham itu yakni BBRI, PTRO, BREN, ADMR dan AMMN.