Manuver Israel Akui Somaliland Bisa Ancam Solidaritas Dunia Islam
HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pemerintah RI diminta aktif untuk ikut menjaga persatuan dan kedaulatan Republik Somalia. Permintaan itu karena saat ini tengah meningkat dinamika geolpolitik di kawasan Tanduk Afrika dan Laut Merah.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta. Dia bilang penting peran aktif Pemerintah RI dalam menjaga kedaulatan Somalia. Ia mengatakan seperti itu karena merespons sikap sepihak Israel yang beri pengakuan terhadap Somaliland.
Menurut Sukamta, manuver Israel itu bisa berpotensi memicu konflik baru. Selain itu, perparah instabilitas kawasan, serta mengancam solidaritas dunia Islam.
Pun, ia menuyebut cara Israel yang beri pengakuan terhadap Somaliland juga bukan sekadar isu lokal. Tapi, juga sebagai langkah berbahaya yang berpotensi memecah Somalia sebagai negara berdaulat. Sebab, Somaliland merupalan bagian wilayah Somalia yang saat dikuasai separatis.
"Memicu konflik horizontal, serta mengancam stabilitas kawasan Laut Merah dan Afrika Timur," jelas politikus PKS itu.
Lebih lanjut, Sukamta menyampaikan situasi itu juga beririsan dengan dinamika geopolitik global. Hal itu termasuk meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan berlanjutnya tragedi kemanusiaan di Gaza.
Maka itu, menurut dia, Indonesia sebagai negara dengan politik luar negeri bebas aktif sekaligus negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia punya tanggung jawab moral untuk menyampaikan sikap. Selain itu, pemerintah Indonesia bisa menjalankan diplomatik untuk ikut menjaga perdamaian dunia.
Sukamta menuturkan pemerintah Indonesia perlu segera mengambil langkah-langkah diplomatik yang konkret. Salah satunya dengan mendorong dialog politik yang inklusif antara Pemerintah Federal Somalia dan otoritas Somaliland.
Dia mengatakan hal itu penting untuk mencegah disintegrasi negara dan konflik bersenjata. Selain itu, Indonesia juga diharapkan mengoptimalkan peran diplomasi melalui kerja sama dengan negara-negara kunci di kawasan, seperti Turki, Mesir, Arab Saudi, serta negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Sukamta menuturkan dengan keterlibatan aktif Uni Afrika dan mekanisme multilateral internasional juga penting untuk mendorong persoalan Somalia bisa diselesaikan melalui jalur damai dan bermartabat.
"Sekaligus menolak segala bentuk intervensi asing yang berpotensi memperparah konflik dan menjadikan Somalia sebagai arena perebutan pengaruh geopolitik global," tutur Sukamta.
Lebih lanjut, dia mengatakan Indonesia mesti konsisten berdiri pada prinsip penghormatan terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan penyelesaian konflik secara damai. "Upaya-upaya yang berpotensi memecah Somalia justru akan menciptakan instabilitas baru, bukan hanya di Afrika, tetapi juga berdampak pada keamanan global,” ujarnya.
Kemudian, dia menuturkan pembiaran terhadap proses disintegrasi negara-negara Muslim hanya akan memperpanjang konflik. Selain itu, memperdalam krisis kemanusiaan, serta membuka ruang bagi politik pecah belah yang merugikan dunia Islam secara keseluruhan.
“Indonesia tidak boleh diam. Sejarah akan mencatat sikap dan keberpihakan kita terhadap perdamaian dan keadilan global,” ujar Sukamta.