HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliana menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang meniadakan pesta kembang api pada malam pergantian Tahun Baru 2026.
Menurut Rany, langkah tersebut merupakan bentuk empati atas bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Ia menuturkan, situasi saat ini menuntut solidaritas seluruh warga Jakarta terhadap korban bencana.
“Di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, kita harus menerima kebijakan tersebut sebagai bentuk empati kepada saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Sumatra,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani dalam keterangan pers, dikutip Holopis.com, Senin (29/12/2025).
Meski tanpa pesta kembang api, Rany menilai nuansa perayaan tetap bisa tercipta melalui cara yang lebih sederhana. Ia menyebut ornamen Natal yang masih terpasang di sejumlah titik Jakarta tetap memberi suasana meriah bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, ornamen Natal tahun ini tetap terlihat berwarna dan meriah. Mudah-mudahan itu bisa menjadi pengganti suasana hingar-bingar kembang api,” ujarnya.
Rany juga menyampaikan adanya rencana atraksi drone sebagai alternatif perayaan malam pergantian tahun. Menurut dia, pemanfaatan teknologi digital dapat menghadirkan tampilan visual yang menarik tanpa menimbulkan kebisingan atau risiko dari penggunaan petasan.
“Dengan teknologi digital saat ini, meskipun tanpa kembang api, atraksi drone diharapkan tetap memberi warna dalam menyambut Tahun Baru 2026,” tuturnya.
Ia berharap pergantian tahun menjadi momentum dimulainya harapan baru bagi masyarakat Jakarta dan Indonesia. Rany turut mengajak warga terus memberikan dukungan bagi masyarakat di wilayah terdampak bencana.
“Kita meninggalkan 2025 dan memulai 2026 dengan harapan agar warga DKI Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya, selalu sehat, sukses, berkah, dan bahagia. Insya Allah, Indonesia tetap kuat menghadapi berbagai musibah,” tandasnya.



