RedDoorz Prioritaskan Distribusi Logistik di Aceh dan Sumut

9 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Biasanya, RedDoorz dikenal sebagai tempat mencari kamar nyaman dengan harga terjangkau. Namun, di balik hiruk-pikuk industri pariwisata yang sedang diuji, platform akomodasi ini menunjukkan sisi lainnya yaitu menjadi “penyambung napas” bagi para korban banjir bandang di Pulau Sumatra.

Satu bulan setelah bencana yang meluluhlantakkan Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, RedDoorz meluncurkan gerakan kolaboratif. Tidak bergerak sendiri, mereka menggandeng dua “raksasa” operasional, yaitu Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

- Advertisement -Hosting Terbaik

Kerja sama ini adalah strategi “tembus barisan”. Mengingat jalur distribusi di Aceh dan Sumatra Utara yang terputus total akibat medan yang ekstrem, RedDoorz memanfaatkan jaringan akar rumput milik BAZNAS dan otoritas kebijakan dari Ekraf untuk memastikan bantuan tidak tertahan di gudang.

“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi garda depan dalam respons darurat, bukan hanya soal bisnis, tapi soal pemulihan ekosistem masyarakat,” ujar Rian Firmansyah, Staf Khusus Menteri Ekraf.

- Advertisement -

Menariknya, RedDoorz tidak hanya menggalang dana dari publik, tetapi juga menyisir kantong internal mereka sendiri, mulai dari karyawan hingga mitra pemilik properti. Fokus bantuannya pun sangat spesifik yaitu dapur umum dan obat-obatan.

Gusti Raganata, Head of Government Relations RedDoorz, menjelaskan bahwa makanan dan kesehatan adalah kebutuhan paling esensial saat ini. “Kami ingin dampak yang cepat dan langsung. Sembako dan obat adalah kunci awal pemulihan fisik para korban,” ungkapnya.

Bencana ini memang bukan main-main. Hingga pekan keempat Desember 2025, angka duka telah melampaui 1.000 jiwa. Bahkan, beberapa properti RedDoorz di Banda Aceh, Bireuen, hingga Medan dan Sibolga pun tak luput dari terjangan air.

Namun, di tengah kerusakan bangunan dan kehilangan materi, pesan yang ingin disampaikan sangat jelas: “Kami tidak hanya hadir saat kondisi indah untuk liburan, tapi kami tetap tinggal saat bencana datang.”

Simbolisasi bantuan ini telah dimulai di tenda pengungsian Bireuen sejak awal Desember dan terus berlanjut melalui penggalangan dana bersama BAZNAS hingga 23 Desember ini, dengan prioritas pemulihan wilayah Sumatra Utara.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
9 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis