DPR Dukung Indonesia jadi Calon Tunggal Presiden Dewan HAM PBB
HOLOPIS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi calon tunggal Presiden Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2026. DPR RI dari Komisi I pun beri dukungan.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh, menilai masuknya Indonesia sebagai nominator sebagai momentum yang pas. Menurut dia, Pemerintah Indonesia bisa menjelaskan secara komprehensif berbagai isu HAM di Tanah Air.
Menurut dia, isu pelanggaran HAM di Indonesia kerap muncul miring disuarakan saat rapat Dewan HAM PBB.
“Misalnya soal Papua, soal orang hilang. Penyudutan terhadap pelanggaran HAM di Indonesia tidak pernah berhenti,” kata Oleh dalam keterangannya, Minggu, (28/12/2025).
Oleh menyampaikan dengan posisi itu juga bisa jadi alat propaganda positif. Sebab, hal itu untuk mengembalikan citra Indonesia di mata internasional.
“Jika Indonesia terpilih, maka level kepercayaan dunia terhadap Indonesia dalam diplomasi global juga meningkat,” ujar politikus PKB itu.
Pun, Oleh menuturkan dengan masuknya Indonesia sebagai calon Presiden Dewan HAM PBB juga jadi kesempatan untuk meningkatkan posisi Indonesia di kancah global.
Menurut dia, kesempatan itu dinilai bisa membawa Indonesia masuk ke dalam jajaran Dewan Keamanan Tetap PBB yang memiliki hak veto.
“Karena jumlah penduduk Indonesia dan jumlah muslim yang termasuk terbesar,” ujar Oleh.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sugiono mengumumkan Indonesia jadi calon tunggal Presiden Dewan HAM PBB. Dia bilang Indonesia dapat dukungan dari negara-negara Asia-Pasifik untuk dipilih menjadi Presiden Dewan HAM PBB.
Adapun keterpilihan negara yang dinominasikan akan diputuskan dalam pertemuan Dewan HAM PBB pada 8 Januari 2026. Selanjutnya, bila mandat itu jatuh ke Indonesia, Sugiono menyebut jabatan Presiden Dewan HAM PBB akan diisi oleh Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Sidharto Suryodipuro.
Untuk diketahui, status Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB di periode 2024–2026. Indonesia terpilih jadi anggota setelah memperoleh 186 suara dari total 192 negara yang hadir dalam pemilihan di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada 10 Oktober 2025.