HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dukuh Jalawastu merupakan kampung adat di Kabupaten Brebes yang masih memegang teguh aturan leluhur. Di wilayah ini berkembang berbagai mitos dan larangan yang dipercaya berkaitan dengan dunia gaib, keseimbangan alam, serta penghormatan terhadap leluhur.
Larangan-larangan tersebut bahkan hingga kini masih dipatuhi oleh masyarakat setempat. Berikut sejumlah mitos dan kepercayaan yang dikenal memiliki unsur horor di Dukuh Jalawastu.
1. Larangan Menggunakan Pakaian Berwarna Hijau
Masyarakat Dukuh Jalawastu meyakini bahwa warna hijau memiliki makna khusus dan berkaitan dengan kekuatan gaib atau sosok mistis seperti penguasa Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul serta roh-roh yang mendiami alam sekitar.
Oleh karena itu, penggunaan pakaian berwarna hijau dianggap tabu. Larangan ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan terhadap kekuatan tak kasatmata yang menjaga wilayah tersebut.
Masyarakat percaya bahwa menggunakan pakaian hijau dapat mendatangkan malapetaka atau hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Keberadaan Hutan Larangan
Di sekitar Dukuh Jalawastu terdapat kawasan hutan yang tidak boleh dimasuki sembarangan. Hutan ini diyakini sebagai tempat berdiamnya makhluk halus atau penjaga alam. Masyarakat dilarang mengambil hasil hutan, merusak tanaman, atau memasuki area tersebut tanpa izin adat.
3. Sumur Keramat dengan Aturan Khusus
Terdapat sumur yang dianggap keramat dan memiliki nilai spiritual tinggi. Air dari sumur ini dipercaya membawa manfaat tertentu, seperti memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit atau memberikan keberkahan bagi yang meminumnya dengan niat baik.
Namun penggunaan air tersebut harus mengikuti aturan adat. Larangan seperti bersikap tidak sopan, berbicara kasar, atau mengambil air secara berlebihan diyakini dapat mendatangkan dampak buruk.
4. Pantangan Melanggar Adat dan Menghina Leluhur
Masyarakat Jalawastu percaya bahwa leluhur masih memiliki peran dalam menjaga kampung. Setiap tindakan yang dianggap meremehkan adat, ritual, atau simbol leluhur dipandang sebagai pelanggaran serius. Pelanggaran ini diyakini dapat memicu gangguan nonfisik maupun musibah.
5. Titik-Titik yang Dianggap Angker
Beberapa lokasi di Dukuh Jalawastu, seperti pohon tua, tumpukan batu, dan area tertentu di ladang, dipercaya memiliki energi gaib. Masyarakat menghindari aktivitas tertentu di lokasi tersebut, terutama pada waktu-waktu tertentu seperti maghrib hingga malam hari.
Mitos dan larangan di Dukuh Jalawastu bukan sekadar cerita turun-temurun, melainkan bagian dari sistem nilai adat yang masih dijaga. Kepercayaan terhadap unsur gaib menjadi dasar dalam mengatur hubungan manusia dengan alam dan leluhur. Bagi masyarakat setempat, kepatuhan terhadap larangan tersebut merupakan bentuk menjaga keharmonisan dan keselamatan bersama.



