Manado dan 5 Daerah Lain Terpilih Jadi Kota Kreatif 2025

6 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bayangkan sebuah kota di mana denting alat musik tradisional berpadu dengan harmoni paduan suara kelas dunia, atau sebuah kabupaten di mana imajinasi divisualisasikan dalam bentuk animasi yang memukau.

Fenomena ini bukan sekadar mimpi, melainkan potret nyata dari 6 Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2025 yang baru saja ditetapkan secara resmi oleh Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) di Hotel Borobudur, Jakarta (19/12).

- Advertisement -Hosting Terbaik

Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, menyebut keenam daerah ini sebagai “ujung tombak” sekaligus mesin pertumbuhan ekonomi baru yang lahir dari akar budaya dan kreativitas lokal.

Inilah enam daerah yang berhasil mencuri perhatian tim penilai dengan strategi ekosistem kreatifnya yang solid:

  1. Kota Manado (Harmoni Musik): Kota ini membuktikan bahwa musik adalah napas mereka. Dengan tradisi paduan suara (choir) yang mengakar kuat, Manado resmi menjadi barometer subsektor musik nasional.
  2. Kabupaten Cilacap (Dunia Visual): Bukan hanya soal industri berat, Cilacap kini unjuk gigi lewat subsektor film, animasi, dan video yang mulai dilirik pasar.
  3. Kota Banjarmasin & Kabupaten Buton Tengah (Sentuhan Kriya): Keduanya berhasil menyulap warisan kriya (kerajinan tangan) menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi yang modern namun tetap otentik.
  4. Kabupaten Pati & Trenggalek (Panggung Seni): Seni pertunjukan di dua daerah ini dinilai paling konsisten dalam menghidupkan panggung-panggung kreatif sekaligus menyerap tenaga kerja lokal.

Menteri Teuku Riefky menekankan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari kolaborasi hexahelix, yaitu kerja bareng antara pemerintah, komunitas, akademisi, hingga pegiat ekraf. Sejak 2016, program ini telah memetakan potensi di 86 wilayah melalui Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).

- Advertisement -

“Kami ingin lahir model panutan atau role model daerah yang mampu mengembangkan ekonomi secara terstruktur dan berkelanjutan,” tambah Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekraf, Cecep Rukendi.

Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang, memberikan testimoni emosional mengenai penetapan ini. “Kota Manado tidak akan hidup tanpa nyanyian. Tradisi paduan suara dan alat musik tradisional kami adalah ekosistem yang kuat, bukan sekadar hobi, tapi sumber kesejahteraan,” ungkapnya.

Dengan penetapan ini, keenam daerah tersebut diharapkan tidak hanya berhenti pada level nasional, tetapi juga bersiap menuju jejaring internasional seperti UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
6 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis