Kisah Pilu Pekerja Makam di Gaza: Ribuan Jenazah Tanpa Nama Terus Berdatangan

13 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kisah Yusuf Abu Hatab bisa jadi saksi langsung kebrutalan pasukan Israel dalam melakukan agresi ke Gaza, Palestina. Pria renta 65 tahun itu bersama rekan-rekannya sudah menguburkan hampir 18 ribu jenazah warga Palestina.

Sejak bekerja di pemakana di Khan Younis, Gaza, Abu Hatab menilai tragedi kali ini terasa berat. Dengan tangan yang sudah berkulit keriput dan pecah-pecah, dia saat ini mengawasi bahkan turun tangan menguburkan jenazah yang bergelimpangan di Khan Younis.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Abu Hatab menceritakan dirinya seperti saksi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah Palestina. Satu per satu jenazah warga Palestina diangkut berdatangan untuk dikubur ke area pemakaman. Kini, area pemakaman itu penuh sesak.

Menurut dia, sebagian besar jenazah yang dikubur tidak memiliki nama. Sebab, banyak kuburan yang hanya berisi sisa-sisa tubuh yang hancur akibat pemboman Israel yang tiada henti.

- Advertisement -

Dia menyebut pekerja makam menguburkan dalam kondisi sulit. Salah satunya mengubur banyak jenazah hanya dalam satu liang lahat.

“Kami menguburkan jenazah dalam kondisi yang sulit, di kuburan massal, kuburan individu. Di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan jumlah kematian yang tinggi,” kata Abu Hatab kepada Anadolu yang dikutip Holopis.com pada Kamis, (25/12/2025).

Abu Hatab mengaku pernah mengawasi penguburan 15 jenazah hanya dalam satu lubang. Belasan jenazah itu korban pemboman Israel.

Bagi dia, perang Israel dengan Hamas merupakan episode terberat dalam kariernya sebagai pekerja pemakaman sejak 2005.

“Selama perang, saya mengawasi pemakaman antara 17.000 dan 18.000 jenazah warga Palestina,” katanya.

Dari laporan Anadolu, pasukan Israel sudah membunuh hampir 71.000 orang sejak Oktober 2023. Sebagian besar korban Israel adalah perempuan dan anak-anak Palestina. Selain itu, lebih dari 171.000 orang luka-luka.

Meksi sudah ada kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025, tapi Israel berulang kali melanggar perjanjian tersebut.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, tentara Israel telah membunuh setidaknya 405 warga Palestina dan melukai 1.108 lainnya dalam serangan sejak gencatan senjata.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
13 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis