HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) resmi mengumumkan jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan sepanjang tahun 2026, sebuah agenda strategis yang kerap menjadi rujukan utama pelaku pasar, pemerintah, dan dunia usaha dalam membaca arah kebijakan moneter nasional, termasuk penetapan suku bunga acuan.
RDG yang digelar secara rutin setiap bulan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di bank sentral. Melalui RDG, BI mengevaluasi kondisi ekonomi terkini sekaligus merumuskan bauran kebijakan yang mencakup aspek moneter, makroprudensial, hingga sistem pembayaran.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa penetapan jadwal RDG merupakan bagian integral dari tata kelola kebijakan bank sentral yang terbuka dan terukur.
“Penetapan jadwal tersebut merupakan bagian dari transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas Bank Indonesia, khususnya dalam proses perumusan serta penetapan bauran kebijakan,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Holopis.com, Rabu (24/12/2025).
Dua Hari Penentuan Arah Ekonomi
Denny menjelaskan, RDG bulanan diselenggarakan selama dua hari berturut-turut dan merupakan satu kesatuan rapat.
Pada hari pertama, fokus pembahasan diarahkan pada evaluasi menyeluruh terhadap kondisi dan prospek perekonomian, stabilitas sistem keuangan, dinamika sistem pembayaran, serta integrasi berbagai opsi bauran kebijakan.
Memasuki hari kedua, RDG berlanjut pada tahap krusial, yakni pembahasan rekomendasi sekaligus penetapan kebijakan yang akan ditempuh BI ke depan.
“Selanjutnya, RDG Bulanan hari kedua membahas rekomendasi dan penetapan kebijakan moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dalam satu bauran kebijakan,” jelas Denny.
Ia menegaskan posisi RDG sebagai jantung pengambilan keputusan BI, dimana dalam RDG dilakukan evaluasi atas bauran kebijakan yang ditempuh serta untuk menetapkan arah kebijakan ke depan.
Dasar Hukum RDG Bank Indonesia
Secara yuridis, penyelenggaraan RDG memiliki landasan hukum yang kuat. Pelaksanaan RDG diatur dalam Pasal 43 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023.
Denny menambahkan, regulasi tersebut secara tegas mengatur kewajiban BI dalam menetapkan kebijakan moneter secara berkala, minimal 1 kali dalam sebulan.
“Pada pasal tersebut menyatakan RDG diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter,” tambahnya.
Dengan payung hukum ini, RDG menjadi instrumen formal sekaligus strategis dalam menjaga stabilitas nilai rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Jadwal Lengkap RDG BI 2026
Adapun jadwal lengkap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia tahun 2026 adalah sebagai berikut:
- Januari (cakupan triwulanan): Selasa–Rabu, 20–21 Januari 2026
- Februari: Rabu–Kamis, 18–19 Februari 2026
- Maret: Senin–Selasa, 16–17 Maret 2026
- April (cakupan triwulanan): Selasa–Rabu, 21–22 April 2026
- Mei: Selasa–Rabu, 19–20 Mei 2026
- Juni: Rabu–Kamis, 17–18 Juni 2026
- Juli (cakupan triwulanan): Selasa–Rabu, 21–22 Juli 2026
- Agustus: Selasa–Rabu, 18–19 Agustus 2026
- September: Selasa–Rabu, 22–23 September 2026
- Oktober (cakupan triwulanan dan tahunan): Selasa–Rabu, 20–21 Oktober 2026
- November: Selasa–Rabu, 17–18 November 2026
- Desember: Selasa–Rabu, 15–16 Desember 2026.
