Menag Imbau Pengelola Masjid Utamakan Kenyamanan Musafir Selama Libur Nataru

11 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengimbau para pengelola masjid di berbagai daerah agar mengoptimalkan peran masjid sebagai ruang pelayanan publik selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Imbauan ini sejalan dengan langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang menyiapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik di berbagai daerah, untuk melayani masyarakat selama momen libur akhir tahun.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Menag menegaskan bahwa fungsi masjid tidak hanya terbatas sebagai tempat ibadah, melainkan juga ruang kemanusiaan yang terbuka bagi semua kalangan.

Menurutnya, kehadiran masjid di ruang publik merupakan bukti nyata toleransi dan pelayanan keagamaan yang inklusif, khususnya di tengah pergerakan masyarakat selama Nataru.

- Advertisement -

“Ini adalah bukti bahwa toleransi di Indonesia tidak berhenti pada tataran wacana. Masjid adalah rumah bagi siapa pun,” ujar Menag dalam sambutannya secara virtual, dikutip Holopis.com, Rabu (24/12/2025).

Dalam konteks pelayanan, Menag secara khusus mengimbau pengelola masjid untuk mengutamakan aspek kenyamanan dan keselamatan para musafir.

Ia mendorong agar masjid menyediakan fasilitas pendukung bagi pemudik yang singgah untuk beristirahat.

“Jika memungkinkan, sediakan kopi atau minuman hangat agar para pengemudi tidak mengantuk. Kehadiran masjid sebagai tempat istirahat terbukti dapat menurunkan angka kecelakaan hingga 50 persen pada musim mudik sebelumnya,” katanya.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad menambahkan bahwa libur akhir tahun memiliki dimensi keagamaan sekaligus sosial. Selain perayaan Natal, periode ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk libur sekolah dan perjalanan Tahun Baru.

“Sebagaimana Idulfitri, ada aspek syariat dan ada pula aspek sosial. Mudik dan liburan adalah fenomena kemasyarakatan yang dinikmati bersama,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa membuka masjid untuk melayani musafir merupakan praktik keagamaan yang bernilai luhur.

“Pada hakikatnya kita semua adalah musafir. Ketika masjid dibuka dan dimanfaatkan layanannya, itu adalah praktik keagamaan yang sangat mulia,” katanya.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Arsad Hidayat menjelaskan bahwa program Masjid Ramah Pemudik Nataru menjadi pelaksanaan perdana untuk momentum akhir tahun, meski konsep serupa telah diterapkan saat mudik Idulfitri.

“Masjid Ramah Pemudik ini menegaskan bahwa masjid melayani seluruh warga, termasuk masyarakat nonmuslim, sebagai wujud Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Arsad.

Ia menambahkan, kebijakan ini merupakan bagian dari pengembangan konsep masjid ramah, yang mencakup ramah lansia, anak, perbedaan, lingkungan, serta masjid sebagai ruang penyelesaian persoalan sosial.

“Kehadiran masjid sebagai tempat istirahat yang aman, bersih, dan nyaman menjadi salah satu faktor penting dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas,” tutupnya.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
11 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis