Jepang Siap Hidupkan Lagi PLTN Terbesar di Dunia Pasca Fukushima
HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jepang bersiap menghidupkan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kashiwazaki-Kariwa, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia. Ini terjadi setelah 15 tahun pasca bencana Fukushima pada 2011.
Hal ini menunggu keputusan dari Pemerintah Prefektur Niigata pada hari ini, Senin (22/12/2025). Keputusan tersebut dinilai krusial karena akan menjadi tonggak penting kembalinya Jepang ke pemanfaatan energi nuklir secara lebih luas, setelah hampir seluruh reaktor dihentikan pasca-tragedi Fukushima Daiichi.
PLTN Kashiwazaki-Kariwa yang terletak di Prefektur Niigata, sekitar 220 kilometer barat laut Tokyo, dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO), perusahaan yang juga mengelola PLTN Fukushima.
Pemerintah Jepang menilai pengoperasian kembali fasilitas ini penting untuk memperkuat ketahanan energi nasional di tengah meningkatnya biaya impor bahan bakar fosil, seperti gas alam cair dan batu bara.
Jika dioperasikan kembali, satu reaktor di Kashiwazaki-Kariwa diperkirakan mampu menambah pasokan listrik ke wilayah Tokyo dan sekitarnya hingga sekitar 2 persen. Pemerintah Jepang berharap langkah ini dapat membantu menekan biaya energi sekaligus mendukung target pengurangan emisi karbon.
Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, mendukung rencana tersebut sebagai bagian dari strategi energi nasional. Jepang sendiri tercatat menghabiskan lebih dari 10 triliun yen per tahun untuk impor bahan bakar fosil, yang menjadi beban besar bagi perekonomian negara.
Meski demikian, rencana ini masih menghadapi penolakan dan kekhawatiran dari sebagian masyarakat, khususnya warga Prefektur Niigata. Survei prefektur pada Oktober menunjukkan 60% warga menilai syarat pengaktifan kembali belum terpenuhi sementara hampir 70% menyatakan khawatir terhadap TEPCO sebagai operator.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Juru Bicara TEPCO menegaskan pihaknya berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan.
“Kami memiliki komitmen kuat untuk tidak pernah mengulangi kecelakaan seperti yang terjadi di Fukushima dan memastikan masyarakat Niigata tidak akan mengalami hal serupa di masa depan,” kata juru bicara TEPCO, Masakatsu Takata, dikutip Holopis dari Reuters, Senin (22/12/2025).
Pemerintah Jepang sendiri sebelumnya telah menargetkan energi nuklir dapat menyumbang sekitar 20 persen dari total bauran listrik nasional pada 2040, seiring meningkatnya kebutuhan energi dari industri teknologi dan pusat data.
Jika disetujui, pengoperasian kembali Kashiwazaki-Kariwa akan menjadi simbol penting kembalinya energi nuklir sebagai pilar utama kebijakan energi Jepang pasca bencana Fukushima.