HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kembali rumah warga yang rusak akibat bencana tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Janji tersebut disampaikan Gibran saat meninjau langsung lokasi terdampak longsor dan mengunjungi Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sibalanga yang saat ini difungsikan sebagai posko pengungsian bagi warga terdampak, Senin (22/12/2025).
Dalam dialog dengan warga, Wapres menyampaikan duka cita mendalam sekaligus menegaskan kehadiran negara dalam proses pemulihan, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Bapak, Ibu, pertama-tama saya ucapkan duka cita yang mendalam kepada para korban. Saya juga minta maaf atas kejadian ini,” ujar Wapres dalam keterangan pers yang diterima Holopis.com.
Sebagaimana diketahui, bencana tanah longsor yang terjadi pada akhir November lalu berdampak cukup parah di Desa Sibalanga. Sebanyak 76 kepala keluarga atau 261 jiwa terpaksa mengungsi akibat kehilangan tempat tinggal, sementara 21 orang dinyatakan meninggal dunia.
Di sekitar area gereja, masih terlihat sisa-sisa reruntuhan rumah warga yang tertimbun material longsor, mencerminkan besarnya dampak bencana yang dialami masyarakat setempat.
Gibran memastikan pemerintah dengan arahan dari Presiden Prabowo akan membangun kembali rumah warga yang rusak dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keberlanjutan lingkungan. Lokasi hunian baru akan tetap berada di wilayah yang tidak jauh dari tempat tinggal semula.
“Bapak, ibu, rumah yang rusak nanti akan dibangunkan kembali oleh Pak Presiden. Mungkin lokasinya ada di tempat lain dari lokasi (awal)), tapi kita pastikan lokasinya tidak jauh dari tempat yang semula, yang asli. Jadi masih satu kecamatan, ya,” jelasnya.
Selain hunian, pemulihan juga mencakup sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat setempat.
“Jadi nanti akan dibangunkan kembali oleh Pak Presiden, dan termasuk lahan pertanian atau perkebunan yang rusak nanti akan dinormalkan lagi,” lanjut Gibran.
Dalam arahannya kepada pemerintah daerah, Wapres menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar selama masa tanggap darurat dan pemulihan, terutama bagi kelompok rentan.
“Saya titip, Pak Bupati, Pak Gubernur karena di sini banyak anak-anak kecil banyak lansia, ibu hamil, ibu menyusui, ini tolong diprioritaskan makanannya, kesehatannya,” ujarnya.
Wapres juga meminta agar pemulihan layanan dasar seperti listrik, sinyal komunikasi, air bersih, dan pasokan energi terus dipercepat dan dipantau secara berkala.
“Lalu, bapak, ibu, ini sedang kita usahakan semua untuk menghidupkan lagi listrik-listrik yang masih padam. Sinyal internet, listrik, lalu ini air bersih, gas LPG, nanti tolong dipantau terus, ya, Pak,” ujar Wapres.
“Jadi kita usahakan semua logistik kita kirim dari jarak laut atau udara. Pokoknya kita serbu semuanya, jangan sampai ada yang kekurangan,” tambahnya.
Menutup pertemuan dengan warga, Gibran menyampaikan salam Natal dari Presiden Prabowo Subianto serta doa agar masyarakat diberi kekuatan dan keberkahan.
“Selamat Natal, semua. Salam dari Pak Presiden untuk bapak, ibu semua. Semoga bapak, ibu sehat selalu, panjang umur, dan semoga Natal tahun ini membawa berkah untuk bapak, ibu semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaroan Hutabarat memaparkan kerusakan akibat longsor yang meliputi rumah warga serta lahan pertanian dan perkebunan.
“Seperti durian, dan durian sekarang lagi banjirnya panen, tapi tidak bisa [dipanen]. Kemarin kita coba dengan sepeda motor kondisi jembatan yang ada sekarang di sana yang sudah rusak,” ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wapres juga menyerahkan bingkisan Natal dan bantuan kemanusiaan berupa sembako, buku, tas ibu bayi, tas anak, selimut, serta makanan dan minuman.
Turut mendampingi Wapres antara lain Gubernur Sumut M. Bobby Afif Nasution, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, serta jajaran pemerintah daerah dan BPBD setempat.
