HOLOPIS.COM, JAKARTA — Di tengah duka mendalam akibat bencana alam yang melanda Sumatra, angin segar pemulihan datang dari sektor yang mungkin paling tidak terduga yakni ekonomi kreatif (Ekraf). Bukan sekadar logistik dan pembangunan fisik, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) kini siap mengerahkan kekuatan dari subsektor kreatif untuk menyembuhkan luka sosial dan ekonomi masyarakat yang terdampak.
Keputusan ambisius ini merupakan tindak lanjut langsung dari instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (15/12) di Istana Negara. Presiden menekankan pentingnya kerja keras, tidak hanya untuk rekonstruksi, tetapi juga untuk memastikan pemulihan kehidupan warga secara layak.
Menteri Ekraf/Kepala Badan Ekraf, Teuku Riefky Harsya, yang dikenal memiliki track record cepat tanggap, menegaskan bahwa kehadiran negara harus terasa, melampaui fase darurat.
“Pemulihan tidak hanya menyangkut pembangunan fisik, tetapi juga pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi warga. Kreativitas adalah DNA kita. Ini adalah modal terbesar masyarakat lokal untuk bangkit,” ujar Menteri Riefky.
Alih-alih menunggu kucuran dana besar untuk infrastruktur, Ekraf mengambil jalur cepat: memanfaatkan potensi lokal sebagai “the new engine of growth”. Rencananya, subsektor unggulan Sumatra mulai dari kuliner yang siap menjadi dapur umum pemulihan, kriya dan fesyen yang dapat segera membuka lapangan kerja, hingga seni pertunjukan yang berfungsi sebagai terapi sosial yang akan menjadi ujung tombak.
Kementerian Ekraf akan fokus pada penguatan kapasitas dan pendampingan, memastikan para pelaku usaha kreatif di wilayah bencana tidak hanya kembali berdiri, tetapi juga lebih berdaya saing dari sebelumnya.
Inisiatif ini sejalan dengan kerangka kerja pembangunan manusia serta dorongan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, sesuai dengan semangat Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ekonomi kreatif, dengan sifatnya yang fleksibel dan berbasis komunitas, dianggap sebagai starter kit ideal untuk menghidupkan kembali denyut nadi pasar di daerah terdampak.
Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini dihadiri oleh jajaran menteri Kabinet Merah Putih.
Selain itu, sidang kabinet ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Hal ini menegaskan bahwa pemulihan pasca bencana kini menjadi prioritas lintas sektor, di mana kreativitas bertransformasi menjadi pilar strategis nasional.



