Jamin Keamanan Nataru, Polri Gelar Operasi Lilin 2025
HOLOPIS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memastikan keamanan selama perayaan Natal 2025 dan pergantian tahun 2026, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) resmi menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Lilin 2025 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat pada Jumat (19/12/2025) kemarin.
Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (AstamaOps), Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran menegaskan bahwa gelaran operasi lilin merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam menjamin keamanan spiritual dan sosial masyarakat.
“Operasi ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin kenyamanan spiritual saat beribadah, sekaligus keamanan sosial dalam momen kebersamaan dan perayaan,” kata Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (AstamaOps), Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran, seperti dikutip Holopis.com dari Tribrata Polri, Sabtu (20/12/2025).
Fadil menyebut, kehadiran polri dalam Operasi Lilin 2025 tidak semata untuk melakukan penjagaan, melainkan hadir untuk membantu masyarakat.
“Polri hadir tidak hanya untuk berjaga. Polri hadir untuk membantu, menyapa, dan menyelesaikan masalah. Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan kehadiran polisis yang bisa diandalkan, memanusiakan, dan siap menolong,” ujarnya.
Tak hanya gelaran Operasi Lilin 2025, Fadil mengungkapkan bahwa Polri juga tengah menjalankan Operasi Aman Nusa di Wilayah Sumatera pasca bencana banjir dan tanah longsor. Dia menyebut, pihaknya sudah mengirimkan bantuan skala besar ke wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut).
“Tadi malam kami telah memberangkatkan bantuan kemanusiaan, termasuk kendaraan operasional, logistik, ambulans, peralatan medis dari Pusdokkes, serta personel Brimob dan Samapta,” ungkapnya.
Terkait bantuan skala besar yang dikirim ke wilayah terdampak dalam Operasi Aman Nusa, Fadil menegaskan bahwa operasi tersebut merupakan misi kemanusian berkelanjutan yang artinya penyaluran bantuan dan upaya penanganan tidak dilakukan sekali saja, melainkan terus berlanjut dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di lokasi terdampak hingga kondisi benar-benar pulih.
“Ini adalah misi kemanusian yang berkelanjutan, bukan sekali jalan,” pungkasnya.