Antisipasi Ancaman Drone, Menhan Perketat Pengamanan Kilang RU III Plaju
HOLOPIS.COM, PALEMBANG – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin meninjau Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju di Palembang, Sumatera Selatan, pada Kamis (11/12/2025).
Dalam peninjauan tersebut, Menhan menegaskan bahwa pengamanan instalasi strategis milik Pertamina merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertahanan (Kemhan), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Pertamina.
Kerja sama itu, kata dia, merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pengamanan objek vital nasional sekaligus memperkuat sinergi antara sektor pertahanan dan energi.
“Kolaborasi ini menjadi langkah strategis menghadapi potensi gangguan distribusi energi dan ancaman modern seperti serangan drone,” ujar Menhan Sjafrie, dikutip Holopis.com, Sabtu (13/12/2025).
Pengamanan kilang dilaksanakan melalui berbagai langkah konkret, mulai dari penempatan personel TNI, pengoperasian sistem anti-drone dan drone intai, hingga pengawasan akses yang ketat di seluruh area kilang.
Menhan juga menekankan pentingnya disiplin, kewaspadaan, serta semangat kolektif seluruh unsur terkait dalam menjaga kelancaran dan keamanan operasional kilang sebagai penopang ketahanan energi nasional. Singkatnya, energi aman, negara pun nyaman.
Sebagai informasi, Kilang Pertamina RU III Plaju merupakan salah satu kilang minyak tertua sekaligus terbesar di Indonesia yang berlokasi di Plaju, Sumatera Selatan. Kilang ini memegang peran vital dalam menjaga pasokan energi nasional.
Beragam produk strategis dihasilkan dari kilang milik perusahaan energi pelat merah tersebut, mulai dari Bahan Bakar Minyak (BBM), Avtur, hingga produk petrokimia seperti Polytam (Polypropylene).
Tak hanya itu, Kilang RU III Plaju juga menjadi pionir dalam produksi biodiesel B40 serta terus melakukan inovasi guna mendukung transisi energi dan memperkuat kemandirian energi nasional.
Menjelang akhir 2025, performa produksi Kilang Pertamina Plaju tercatat tetap konsisten. Hingga November 2025, produksi Gasoline Series telah melampaui 4,4 juta barel, sementara Gasoil/Biosolar Series mencapai sekitar 12,9 juta barel.
Adapun produksi Avtur mendekati 270 ribu barel, guna memastikan kelancaran layanan penerbangan nasional. Pada Desember 2025, Kilang Plaju juga menargetkan tambahan lifting sebesar 454 ribu barel Gasoline Series, 1,35 juta barel Gasoil Series, serta lebih dari 12 ribu barel Avtur.